Perkuat Pasar Modal Syariah, BRI Danareksa Tandatangani Nota Kesepahaman dengan BSI

PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) resmi melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk memperkuat bisnis capital market syariah BSI. Penandatanganan ini dilakukan bertepatan dengan kegiatan Investor and Client Appreciation di kantor pusat BSI, The Tower, Jakarta.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan oleh Direktur Treasury & International Banking BSI Moh. Adib dan Direktur Investment Banking Capital Market BRIDS Kevin Praharyawan, disaksikan oleh seluruh key stakeholders BSI yang terdiri dari Lembaga Negara, Manajer Investasi, Asuransi, Sekuritas dan Dana Pensiun.

Baca Juga: Kewajiban Neto Investasi Internasional Indonesia Alami Penurunan pada Triwulan III 2023, Gegara Apa?

Direktur Investment Banking Capital Market BRIDS Kevin Praharyawan mengungkap bahwa melalui penandatanganan nota kesepahaman ini, BRIDS ke depannya akan menjadi salah satu perusahaan sekuritas yang mendukung BSI dalam menjalankan berbagai bisnis perusahaan di pasar modal syariah.

“Kami berharap kerja sama ini tentunya dapat membuahkan hasil yang memuaskan, dimana BRIDS berkontribusi memberikan dampak positif kepada bisnis BSI, terutama di bidang capital market syariah yang saat ini sedang berkembang dengan sangat pesat,” tambah Kevin.

Sementara itu, Direktur Treasury & International Banking BSI Moh. Adib, menyampaikan bahwa untuk memperkuat sinergi dengan investor dan klien dalam mendorong pertumbuhan ekosistem pasar modal syariah di Indonesia, BSI juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan beberapa mitra, salah satunya adalah PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) dalam rangka penguatan bisnis capital market.

Baca Juga: BRI Sabet Best of The Best Banking Awards 2023, Ini 37 Bank lainya

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencatat total asset under custody (AUC) hampir mencapai Rp83 triliun per November 2023 atau meningkat 75 kali sejak mulai beroperasi. Selain itu, BSI juga telah mengadministrasikan penerbitan sukuk senilai total Rp4,1 triliun. Hal ini sebagai bentuk nyata komitmen BSI untuk memperdalam dan memperkuat pasar modal syariah di Indonesia.

Adib juga menjelaskan bahwa BSI senantiasa berkomitmen untuk terus meramaikan industri pasar modal syariah melalui penyediaan berbagai instrumen baik di pasar primer maupun sekunder seperti reksa dana, sukuk, dan lain sebagainya. Hal ini terlihat dari volume transaksi sukuk per November 2023, di mana BSI berhasil mencatatkan volume transaksi sukuk dengan nasabah sebesar Rp10,6 triliun atau meningkat 221,2%.

Baca Juga: Gaet Bank Jago, GoPay Hadirkan Layanan Tabungan Syariah

Dari sisi bisnis treasury, transaksi forex pada bulan November 2023 mencapai USD 2,01 miliar, meningkat 7,98% sedangkan transaksi sukuk dengan nasabah sampai dengan bulan November 2023 mencapai Rp10,58 triliun, meningkat 221,21%. Jumlah nasabah yang dilayani juga meningkat pesat 108,67% mencapai 313 NoA per November 2023.