Enggan Berandai-andai, Respons Kapten Timnas AMIN Soal Wacana Koalisi di Putaran Kedua

Kapten Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan dan Cak Imin (AMIN), Muhammad Syaugi Alaydrus mengaku enggan berandai-andai membentuk koalisi baru bersama pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di putaran kedua Pilpres.

Hal itu dia ungkap menyusul wacana pembentukan koalisi antara Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Isu itu muncul tak kala Anies secara terbuka mengucapkan selamat ulang tahun ke-51 untuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Rabu (10/1/2024) lalu.

"Kita belum tahu. Kalau berandai-andai kan kita nggak tahu," kata Syaugi di Rumah Pemenangan Timnas AMIN, Jakarta, Sabtu (13/1/2024).

Baca Juga: Berziarah ke Makam Papan Tinggi Barus, Anies Sebut Syekh Mahmud Penjaga Amanah Rasulullah SAW

Meski begitu, Syaugi mengaku ada kesepahaman cara pandang dengan kubu paslon nomor urut 3. Dalam hal ini, dia menegaskan kesepahaman dalam melawan kecurangan.

"Kita kesepahaman dalam melawan kecurangan itulah pasti untuk semua," jelasnya.

Lebih jauh, dia mengaku ingin pemilu berjalan jujur dan adil. Menurutnya, dua prinsip itu mampu mewujudkan gelaran pemilu yang riang dan damai.

"Jadi jurdil dulu, jujur dan adil, baru damai, baru riang," tandasnya. 

Sebagaimana diketahui, Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengucapkan selamat ulang tahun ke-51 kepada PDIP.

Baca Juga: Siap Hadapi Debat Cawapres, Cak Imin Langsung Dimentori Anies Baswedan

Adapun ucapan itu dia sampaikan melalui status di akun Instagram resminya @aniesbaswedan beberapa jam lalu setelah berita ini ditulis.

"Selamat HUT ke-51 PDI Perjuangan 10 Januari 2024 dari Anies Baswedan," tulis unggahan di status instagram resmi Anies, Rabu (10/1/2024).

Sementara itu, Ganjar menyelipkan frasa perubahan pada saat pidato di HUT ke-51 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024) lalu.

"Pemilu adalah sebuah harapan perjuangan perubahan, dan PDIP menjadi harapan untuk memperjuangkan wong cilik," kata Ganjar.