Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ungkit Krisis 98 Hingga Kejatuhan Silicon Valley Bank, Jokowi Minta Pelaku Industri Keuangan Tetap Hati-hati

Ungkit Krisis 98 Hingga Kejatuhan Silicon Valley Bank, Jokowi Minta Pelaku Industri Keuangan Tetap Hati-hati Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada para pelaku pasar untuk berhati-hati dengan kondisi ekonomi global yang sangat dinamis terutama karena disrupsi teknologi, serta tensi geopolitik global hingga saat ini masih panas karena perang yang terjadi di Ukraina dan Gaza. 

“Saya senang tadi mendengar apa yang disampaikan oleh Bapak Ketua OJK mengenai resistensi industri keuangan Tapi tetap harus hati-hati, tetap harus waspada karena ekonomi global yang berubah sangat cepat, disrupsi teknologi yang masih terjadi, tadi saya sampaikan geopolitik juga masih belum jelas akan selesai kapan, akan ke mana,” katanya, kala menghadiri acara Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2024, di Jakarta, Selasa (20/2/2024). 

Baca Juga: Jokowi Yakin Iklim Investasi dan Ekonomi Bakal Melesat Usai Pemilu

Jokowi pun meminta para pelaku industri keuangan untuk belajar dari krisis ekonomi yang telah terjadi sebelumnya, di mana yang terbaru adalah kejatuhan Silicon Valley Bank pada 2023. 

“Dan kita harus banyak belajar pada kasus-kasus masa lalu, baik di ’98 di Asian financial crisis, kemudian di 2008 juga global financial crisis, dan juga di 2023 kita lihat kemarin jatuhnya Silicon Valley Bank. Ini juga mengharuskan kita semuanya untuk berhati-hati dalam menjaga industri keuangan kita, menjaga ekonomi kita. Kita harus juga menjaga ekonomi agar inklusif dan berkelanjutan,” tegasnya. 

Baca Juga: Hindari Dampak Perlambatan Ekonomi Global, Pemerintah Genjot Kinerja Ekspor Nasional

Dalam kesempatan ini, Ia pun meminta kepada OJK untuk terus meningkatkan inklu keuangan dan literasi keuangan yang saat ini masih berada di angka 75 persen dan 65 persen hingga 2023. 

“Dan yang tidak kalah pentingnya, dukungan kita terhadap UMKM melalui perbankan dan asuransi kredit perbankan untuk UMKM saat ini masih di angka 19 persen. Ini perlu sebuah terobosan, perlu sebuah strategi agar ada peningkatan kredit perbankan untuk UMKM sehingga kita bisa melihat UMKM kita tumbuh dengan baik,” tandasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: