Ketidakjelasan Regulasi Jadi Tantangan Investasi dalam Industri Game

Industri game di Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar. Dalam konteks global, industri game Tanah Air nampaknya tertinggal hingga 40 tahun dibandingkan dengan negara-negara maju. 

Menurut Raymond Chin, CEO Ternak Uang, sebagai gamer mungkin kita perlu merenung dan bertanya, mengapa hampir semua game yang kita mainkan, atau lebih tepatnya 99% lebih adalah game dari luar negeri? Fakta ini tentu saja mengkhawatirkan, terutama mengingat bahwa pasar game Indonesia hanya mendapatkan sebagian kecil dari total pasar game global. 

"Alasannya cukup jelas, kita dikuasai oleh game-game luar. Ini sebenarnya wajar, mengingat tidak ada batasan atau aturan yang jelas untuk game asing masuk ke Indonesia, baik melalui publisher atau berpartner dengan perusahaan lokal," ucap Raymond, dikutip dari kanal YouTubenya, Jakarta, Minggu (10/03). 

Baca Juga: Telkomsel Luncurkan Paket GamesMAX Booster Terbaru

Kendati demikian, lanjut Raymond, Indonesia harus melihat lebih jauh dari sekadar "dikuasai oleh game-game luar". Pemerintah perlu melihat dan mengkaji kebijakannya sendiri sebab pemerintah tidak memberikan regulasi yang jelas untuk industri game. 

"Tidak ada kebutuhan investasi yang jelas untuk game-game luar masuk ke pasar Indonesia. Ini tentu saja mempengaruhi keputusan investasi. Mengapa harus investasi game ke pasar Indonesia jika bisa investasi ke pasar luar? Siklus ini berlanjut dan berdampak pada pengembangan talenta kita. Tanpa investasi yang masuk, pengembangan SDM dan talenta kita menjadi terhambat," ungkap Raymond. 

Meskipun begitu, kata Raymon baru-baru ini, Pemerintaj telah mencetuskan peraturan Presiden nomor 19 tahun 2024 tentang percepatan game nasional. Regulasi ini mengharuskan pembentukan tim untuk membuat game-game Indonesia menjadi lebih baik.