Terungkap Kenapa Kaesang Sebut Berani Lawan Anies dan RK di Pilkada DKI Jakarta

Jurnalis Forum News Network (FNN) Hersubeno Arief mengungkapkan kenapa Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menyebut berani melawan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil (RK) di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Menurut pria yang akrab disapa Hersu itu, Kaesang mengetahui Anies Baswedan kemungkinan besar tidak akan maju di Pilkada DKI Jakarta 2024, sedangkan dengan RK dirinya tidak mungkin menjadi lawan, namun pasangannya.

Baca Juga: Rocky Gerung Benarkan Megawati Tak Punya Masalah dengan Jokowi, Tapi dengan Sosok Ini

"Jadi kalau tadi dia misalnya mengatakan lawan Anies berani, lawan Ridwan Kamil berani ya karena Anies kemungkinan besar tidak akan maju," ucapnya, dikutip dari YouTube Hersubeno Point, Rabu (7/8).

"Sementara Ridwan Kamil tidak mungkinlah kemudian Kaesang itu menjadi kompetitor dari Ridwan kamil, yang paling mungkin dia kemudian dipasangkan menjadi calon wakil gubernur berpasangan dengan Ridwan Kamil," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PSI Kaesanf Pangarep menyatakan dirinya berani melawan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil jika maju Pilkada DKI Jakarta 2024.

“Kalau saya pribadi, diminta untuk bisa nanti oleh masyarakat untuk maju ke pilkada melawan Pak Anies saya berani, melawan Pak Ridwan Kamil juga saya berani,” kata Kaesang di Jakarta, Senin, dikutip dari Antara.

Kaesang menyampaikannya setelah menyerahkan surat rekomendasi partai kepada 13 bakal calon kepala daerah yang diusung pada Pilkada 2024. Namun, dirinya masih menunggu dinamika di lapangan.

“Ya, kalau untuk di Jakarta kita tunggu, kan selama ini ada Pak Anies, ya. Terus ini ada juga yang terbaru ini Pak Ridwan Kamil,” ucapnya.

Kemudian mengenai Ridwan Kamil akan diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM), Kaesang menilai sosok tersebut memiliki kapasitas memadai untuk memimpin Jakarta.

“Ya, enggak masalah. Saya rasa juga Pak Ridwan Kamil cukup punya kapasitas untuk menjadi gubernur Jakarta selanjutnya,” tutur putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.