Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nama Baik China Dipertaruhkan dalam Kereta Tanpa Rel di IKN

Nama Baik China Dipertaruhkan dalam Kereta Tanpa Rel di IKN Kredit Foto: Twitter/IKN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia memastikan pihaknya akan tegas soal keotomatisan dari coba kereta otonom tanpa rel atau Autonomous Rail Rapid Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN). Jika hal tersebut tidak terbukti, pihaknya akan mengembalikan kendaraan tersebut ke China.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, menyampaikan bahwa kereta otonom tengah diuji coba untuk menyesuaikan rute perjalanan selama dua bulan.

Baca Juga: Derap Langkah Purna Paskibraka Duta Pancasila Membawa Merah Putih ke IKN

"Pada masa uji coba, kereta akan menggunakan pengemudi. Nantinya, sensornya akan merekam rute perjalanan sehingga kereta bisa beroperasi otomatis," jelasnya dilansir Minggu (11/08/2024).

Setelah masa uji coba selesai, kereta otonom seharusnya berfungsi otomatis tanpa sopir. Jika hal tersebut tak terwujud,  pemerintah tidak akan melanjutkan penggunaannya.

"Kalau tidak autonomous, enggak jadi. Kami kembalikan. Karena klaimnya adalah autonomous, real rapid transit. Kalau tidak sesuai, kami tidak akan membeli," tegasnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, M. Risal Wasal, memastikan bahwa kereta otonom tanpa rel ini siap beroperasi di IKN untuk perayaan HUT RI ke-79. ART merupakan moda transportasi massal berbasis elektrik yang tidak memerlukan rel konvensional dan menggunakan sistem pandu otomatis yang mengikuti marka khusus di jalan.

Uji kelaikan kereta melibatkan berbagai pihak, termasuk Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Otorita IKN, produsen dari China Railway Construction Corporation Limited (CRCC), serta pihak terkait lainnya.

Baca Juga: Jelang HUT RI ke-79, Esok Dilakukan Kirab Bendera Merah Putih Menuju IKN

Pada perayaan HUT RI, dua rangkaian ART dengan tiga gerbong per set akan melayani rute tertentu di kawasan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) untuk mengangkut para tamu undangan. Kapasitas maksimal satu rangkaian ART mencapai 300 penumpang, dengan jumlah gerbong yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: