Pemerintah Klaim Banyak Perusahaan Asing Ingin Listrik Hijau, Google sampai Amazon

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi blak-blakan banyak perusahaan internasional yang berkantor di Indonesia, menginginkan suplai listrik hijau secara penuh guna memenuhi kebutuhan listrik di operasional pabrik.

”Ya itu contohnya digital, jadi sektor IT ya. Sektor IT itu kita kan punya Amazon, Google, segala macam kan ada di sini. Nah kita punya server juga, pembangunan server. Mereka sekarang jika tidak menggunakan server yang dari negara mereka, dia minta server yang ada di Indonesia itu disuplai oleh listrik hijau,” Ujar Eniya saat ditemui di Kementerian ESDM, Senin (12/08/2024).

Baca Juga: Colek Google dan Meta, Menkominfo Budi Arie Klaim Tutup Akses Judi Online hingga 50%

Kata Eniya, kebutuhan akan energi hijau yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT) akan cepat diakselerasi dengan disahkannya RUU EBET. Namun hingga saat ini RUU EBET masih terganjal soal sewa transmisi.

”Yang boleh sewa jaringan itu nggak boleh lagi nggak EBT. Harus EBT,” lanjut Eniya.

”Nah ini sebetulnya udah nggak ada alasan lagi untuk tidak men-sahkan undang-undang (EBET),”sambunya.

Dengan disahkannya sewa transmisi ini maka pembangkit milik swasta yang menghasilkan listrik EBT dapat memanfaatkan transmisi PLN. Sehingga dalam hal ini PLN akan bertindak sebagai penyedia transmisi dan pendistribusian.

Baca Juga: Tak Hanya Masif Gunakan EBT, Grup MIND ID juga Andal Kelola Air

”Nah kita sekarang sudah menghitung potensi ini tidak akan menggerus bisnisnya PLN. Bahkan ini akan memperkuat PLN menjadi integrator yang besar dan bisa mendapatkan profit dari sewa jaringan,” tutup Eniya.