Mengenal Kastarasi dalam Kelapa Sawit

Salah satu praktik yang dinilai penting dari manajemen kebun sawit yang berkelanjutan dan berdampak positif pada kualitas dan kuantitas minyak kelapa sawit yang dihasilkan adalah kastarasi.

Kastarasi pada kebun sawit yakni tindakan pemangkasan atau penghilangan bunga jantan pada tanaman kelapa sawit dengan tujuan meningkatkan hasil produksi minyak kelapa sawit, mengendalikan pertumbuhan tanaman, serta mengurangi kemungkinan terjadinya penyerbukan silang.

Baca Juga: Cegah Maladministrasi, Ombudsman Awasi Peremajaan Sawit Rakyat

Kastarasi ini merupakan tindakan agronomis yang dilakukan pada tanaman kelapa sawit. Tujuannya adalah menghilangkan atau mengurangi kemampuan reproduksi tanaman tersebut. Proses ini adalah salah satu teknik yang diterapkan dalam manajemen kebun sawit untuk mencapai hasil yang optimal.

Lantas, kenapa perlu menghilangkan bunga jantan pada tanaman kelapa sawit? Untuk diketahui, pohon sawit menghasilkan bunga jantan dan betina di dalam tandan buah. Bunga jantan ini menghasilkan serbuk sari yang diperlukan untuk penyerbukan bunga betina. Akan tetapi, serbuk sari ini bisa terbawa secara alami oleh angin dan menumpuk di buah sehingga bisa mengganggu proses pengolahan buah kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit.

Oleh sebab itu, kastarasi dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan bunga jantan, sehingga serbuk sarinya tidak tersedia untuk penyerbukan.

Apa tujuan dari kastarasi?

• Meningkatkan Produktivitas

Salah satu tujuan utama kastarasi yakni meningkatkan hasil produksi minyak kelapa sawit dengan mengurangi bunga jantan yang mengganggu proses pengolahan, kualitas dan kuantitas minyak kelapa sawit yang dihasilkan dapat ditingkatkan.

• Mengurangi Kemungkinan Terjadinya Penyerbukan Silang

Kastarasi membantu mengurangi kemungkinan terjadinya penyerbukan silang antara varietas kelapa sawit yang berbeda. Hal ini penting untuk menjaga konsistensi serta kualitas varietas tanaman.

• Mengendalikan Pertumbuhan Tanaman

Dengan kastarasi, tanaman dapat mengalokasikan lebih banyak energy untuk pertumbuhan vegetative, seperti pembentukan daun dan akar. 

• Menghemat Sumber Daya

Tanaman kelapa sawit yang tidak menghasilkan bunga jantan membutuhkan lebih sedikit sumber daya untuk menghasilkan buah kelapa sawit. Ini dapat menghemat air, nutrisi, dan energi yang diperlukan untuk pertumbuhan.