Pakar hukum tata negara Refly Harun menilai sangat mungkin Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto bersatu di dalam pemerintahan.
Karena menurut Refly Harun, Megawati tidak akan mau kembali menjadi oposisi, sehingga menggunakan Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebagai tawar-menawar dengan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Rektor Universitas Pancasila Dorong Digitalisasi SDA Berkelanjutan di Pemerintahan Prabowo-Gibran
"Jadi kalau saya mengatakan bahwa akan ada persatuan PDIP dan Gerindra ya sangat mungkin, persatuan antara Megawati dan Prabowo sangat mungkin, karena tadi saya katakan tidak akan tahan menjadi oposisi selama 5 tahun," ucapnya.
"Sehingga dia akan mencari bargaining position, salah satu bargaining position yang mungkin adalah menjadikan Puan sebagai wakil presiden Prabowo, bilamana hal itu dimungkinkan," imbuhnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Rabu (18/9).
Sementara sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengungkapkan jadwal pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Said mengatakan Megawati dan Prabowo kemungkinan besar akan bertemu sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden RI pada 20 Oktober mendatang.
“Pertemuan Ibu ketua umum dengan Bapak Prabowo Presiden terpilih ini hanyalah menunggu momentum hari-hari,” kata Said di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2024), dikutip dari TV One News.
“Dan insya Allah sebelum pelantikan, Ibu Megawati akan bertemu dengan Bapak Prabowo,” sambungnya.
Sebelumnya Ketua DPP PDIP Puan Maharani juga mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan bertemu dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam waktu dekat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement