AFD Kucurkan Dana Hibah untuk Transisi Energi Berkelanjutan di Indonesia

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Agence Francaise de Development (AFD) resmi menandatangani Letter of Intent (LoI) dan Implementing Agreement (IA) untuk mendukung transisi energi di Indonesia. Penandatanganan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, dan AFD Country Director, Yann Martress, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (1/11).

Dadan Kusdiana menyatakan bahwa kemitraan ini menjadi tonggak penting bagi kolaborasi Indonesia-Perancis dalam menghadapi perubahan iklim dan mendorong transisi energi berkelanjutan.

“Sebagai negara yang rentan terhadap perubahan iklim, Indonesia menyadari urgensi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, diversifikasi energi, dan mempercepat transisi energi,” ujarnya.

Dadan menambahkan bahwa kerja sama dengan AFD diharapkan dapat memberi akses pada teknologi mutakhir, sumber pembiayaan, serta peningkatan keahlian teknis dalam transisi energi.

Baca Juga: Reformasi Regulasi Jadi Prioritas Kementerian ESDM untuk Percepat Investasi

AFD Country Director Yann Martress menekankan bahwa program ini bertujuan mengarusutamakan transisi energi di berbagai kebijakan, memastikan prioritas Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE). “Penandatanganan perjanjian ini menegaskan komitmen kami mendukung ambisi Indonesia menuju sektor energi yang lebih hijau dan tangguh, serta mengatasi tantangan sosial, lingkungan, dan ekonomi,” ungkap Martress.

Dukungan penuh juga datang dari Uni Eropa. Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei, Denis Chaibi, menyatakan kegembiraannya atas hibah yang diberikan melalui AFD kepada Kementerian ESDM, guna memajukan transisi energi hijau di Indonesia yang memiliki potensi besar di sektor nikel dan panas bumi. “Indonesia adalah pemain kunci dalam transisi hijau global, dan kami senang dapat bermitra dalam upaya ini,” ujarnya.

Baca Juga: Menteri ESDM Tekankan Hilirisasi Prioritas Pemerintah Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Kerja sama ini meliputi berbagai aspek, mulai dari reformasi transisi energi melalui Program Policy Based Loan Affordable and Sustainable Energy Transition (PBL ASET), studi dan pelatihan untuk mineral kritis, penerapan kerangka Tata Kelola Lingkungan dan Sosial (ESG) di Kementerian ESDM, hingga kerja sama lainnya yang disepakati kedua pihak.

Deputi Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Laurent Legodec, menambahkan bahwa kolaborasi ini akan memberikan manfaat yang luas, termasuk pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan keamanan energi. “Kerja sama transisi energi ini tidak hanya mendorong kemajuan teknologi tetapi juga kesejahteraan ekonomi dan keadilan energi,” ungkap Laurent.