Merdeka Copper Gold (MDKA) Rilis Obligasi Rp1 Triliun, Ini Rincian Penggunaan Dananya

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengumumkan penerbitan obligasi berkelanjutan tahap I senilai Rp1 triliun. Aksi korporasi ini merupakan bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) V MDKA dengan total target dana sebesar Rp15 triliun.

Dalam prospektus yang dirilis, obligasi ini terbagi menjadi dua seri. Seri A memiliki tenor 367 hari kalender sejak tanggal emisi, sementara Seri B berjangka waktu tiga tahun. MDKA menunjuk lima penjamin pelaksana emisi, yaitu PT Indo Premier Sekuritas, PT Sucor Sekuritas, PT UOB Kay Hian Sekuritas, PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Posisi wali amanat dipegang oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Baca Juga: Cikarang Listrindo (POWR) Bakal Terbitkan Surat Utang USD500 Juta, Dananya Buat Bayar Utang Jatuh Tempo

Hasil penerbitan obligasi setelah dikurangi biaya emisi akan dipinjamkan kepada PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha MDKA. Dana sebesar USD 40 juta atau sekitar Rp623,7 miliar akan digunakan untuk pelunasan dipercepat fasilitas kredit bergulir senilai USD 60 juta. Kreditur fasilitas ini meliputi ING Bank N.V. cabang Singapura, PT Bank UOB Indonesia, PT Bank HSBC Indonesia, dan Credit Agricole Corporate and Investment Bank, cabang Singapura, dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. sebagai agen fasilitas.

Baca Juga: Konversi Utang, Waskita Beton (WSBP) Gelar Private Placement 178,54 Juta Saham

Sisa dana akan dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja BSI. Modal ini mencakup pembayaran kepada pemasok, karyawan, konsultan, serta pembayaran beban keuangan guna mendukung kelancaran operasional perusahaan.

Adapun, masa penawaran awal akan berlangsung pada 29 November hingga 10 Desember 2024. Tanggal efektif penerbitan obligasi diperkirakan pada 17 Desember 2024, dengan masa penawaran umum dijadwalkan pada 18 hingga 19 Desember 2024. Obligasi akan didistribusikan secara elektronik pada 24 Desember 2024, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia diperkirakan pada 27 Desember 2024.