DJIA Melemah Lagi, Wall Street Soroti Arah Kebijakan The Fed

Bursa Amerika Serikat (AS) atau Wall Street bergerak secara beragam pada perdagangan di Jumat (6/12). Data seputar tenaga kerja menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan indeks pada hari tersebut.

Dilansir Senin (9/12), berikut adalah data terkait dengan pergerakan sejumlah indeks dalam Wall Street. Tercatat, rerata mengalami penguatan yang cukup signifikan:

Penutupan perdagangan Jumat (6/12/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (7/12/2024) WIB menunjukkan pergerakan yang beragam di Wall Street. Sementara Nasdaq dan S&P 500 mencetak rekor baru, Dow Jones melemah akibat tekanan sektor tertentu.

• Dow Jones Industrial Average (DJIA): Ditutup turun 123,19 poin (-0,28%) ke 44.642,52.
• S&P 500 (SPX): Menguat 15,16 poin (+0,25%) menjadi 6.090,27.
• Nasdaq Composite (IXIC): Naik signifikan 159,05 poin (+0,81%) ke 19.859,77.

Laporan Non-farm Payrolls November baru-baru ini mencatatkan kenaikan yang melebihi ekspektasi, yakni 227.000 dari 214.000. Meski begitu, tingkat pengangguran turut mengalami kenaikan menjadi 4,2% dari 4,1%.

Kepala Strategi Investasi Global Wells Fargo Investment Institute, Paul Christopher mengatakan data tersebut menjadi sebuah sinyal kuat terkait arah kebijakan dari Federal Reserve (The Fed). Pasar menurutnya kini memiliki ekspektasi yang kuat terhadap pemangkasan suku bungan di Desember.

"Data pekerjaan ini cukup moderat, tetapi sesuai dengan tren rata-rata. Hal ini memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga sebesar seperempat poin pada Desember," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell juga menegaskan bahwa keputusan akan bergantung pada data ekonomi terbaru. Pihaknya menegaskan tak akan gegabah merubah kebijakan moneter dari AS.

Baca Juga: Tujuh Potensi Kerugian Ekonomi Apabila Legalitas Lahan Sawit Tak Segera Usai

Secara keseluruham pergerakan bursa kali ini menunjukkan dinamika yang mencerminkan sentimen optimis terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar. Fokus investor kini tertuju data ekonomi tambahan yang akan dirilis guna terus memantau arah kebijakan dari The Fed.