Prabowo Klaim Indonesia Bisa Swasembada Energi Bersama dengan Dua Negara Ini

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengatakan bahwa Indonesia berpotensi untuk mencapai swasembada energi. Disusul oleh negara lainnya seperti Brasil dan Kongo.

Dia merasa optimis bahwa ketiga negara tersebut tak lama lagi bisa mencapai 100% swasembada energi. Pasalnya, dari tanaman yang merupakan sumber energi terbarukan, hanya tiga negara itu yang memiliki sumber daya paling tinggi.

Baca Juga: Prabowo Luncurkan E-Katalog Versi 6.0, LKPP: Ini Sangat Membantu Masyarakat Memantau Pengadaan Barang/Jasa

Swasembada energi Indonesia, kata dia dalam penyerahan DIPA dan TKD 2025 serta peluncuran katalog elektronik di Istana Negara, Selasa (10/12/2024), disokong oleh tanaman yang tersedia di dalam negeri. Dalam hal ini adalah minyak kelapa sawit yang menjadi bahan bakar energi terbarukan.

Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus pandai-pandai dalam memanfaatkan kekayaan alam yang telah tersedia dalam negeri tersebut. Apalagi, swasembada energi merupakan prioritas pemerintah dalam mengantisipasi ketidakpastian global di masa mendatang.

Selain swasembada energi, Prabowo pun menekankan jika swasembada pangan juga menjadi strategi pemerintah untuk menjamin ketahanan pangan.

"Karena itu selalu swasembada energi dan pangan, saya tegaskan kembali harus kita laksanakan," kata Prabowo.

Sebagai informasi, pemerintah saat ini tengah melaksanakan program implementasi biodiesel 35 (B35) yang merupakan kebijakan bauran atau pencampuran 35% biodiesel ke dalam bahan bakar solar.

Biodiesel ini berasal dari minyak nabati, yakni minyak kelapa sawit, yang kemudian dicampur bersama dengan solar untuk menghasilkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan.

Baca Juga: Penyakit Misterius dari Afrika Mengancam, WHO Sebut Sangat Mudah Menular, Prabowo Diminta Antisipasi

Untuk mencapai swasembada energi, pemerintah mengaku tidak hanya berfokus pada pemanfaatan bahan bakar nabati saja. Ada beragam upaya lain yang sedang diupayakan misalnya pengembangan energi baru terbarukan (EBT), percepatan penggunaan kendaraan listrik hingga peningkatan efisiensi energi.