Berkat Hilirisasi, Laba Bersih MIND ID Melejit 2 Kali Lipat Tembus Rp35 Triliun

BUMN Holding Industri Pertambangan, MIND ID melaporkan bahwa hingga saat ini Perseroan telah mencatatkan laba bersih sebesar Rp35 triliun, melonjak dua kali lipat dari Rp14 triliun pada 2021.

Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, dalam sebuah acara, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil sinergi program hilirisasi tambang yang dilakukan secara menyeluruh dari hulu ke hilir.

Hendi menekankan bahwa hilirisasi tambang membuktikan pentingnya tidak lagi mengekspor bahan mentah, karena nilai tambah yang tercipta di dalam negeri sangat signifikan. Terlebih, langkah ini juga diikuti pembangunan infrastruktur besar-besaran, sehingga menciptakan peluang bagi industri manufaktur lokal untuk memanfaatkan bahan baku yang sudah disediakan.

“Ini dapat disambut baik dengan adanya industri manufaktur yang bisa tumbuh dalam negeri dan memanfaatkan bahan baku yang sudah kami sediakan sehingga kita tidak perlu mengekspor dan kita kehilangan penciptaan nilai tambah di dalam negeri,” ungkap Hendi.

Baca Juga: Yakin Kinerja Keuangan Solid, MIND ID Konsisten Dukung Penerimaan Negara

Sebelumnya, MIND ID telah memiliki target ambisius untuk masuk ke jajaran Global Fortune 500 dalam lima tahun ke depan. Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menyebutkan bahwa untuk mencapai tujuan ini, perusahaan menargetkan pertumbuhan tahunan sebesar 14%.

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, MIND ID juga fokus pada pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik (EV). Langkah ini bertujuan mendukung kebutuhan energi baru dan terbarukan, sekaligus memperkuat posisi MIND ID sebagai perusahaan tambang berkelas dunia.

“Nah untuk itu komoditasnya memang kita arahkan untuk EV Battery Ecosystem tapi pemerintah ke depan tentunya kita akan coba untuk lebih mengedepankan nilai tambahnya. Jadi setiap komoditas kita sudah punya perencanaan terkait sama program hilirisasinya,” papar Dilo dalam acara Industri Pertambangan Sebagai Penggerak Hilirisasi Menuju Indonesia Emas.