Dapat Restu, Indofarma (INAF) Bakal Jual 50% Aset Perusahaan untuk Bayar Utang

PT Indofarma Tbk (INAF) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis (12/12/2024) kemarin. Dalam RUPSLB tersebut, para pemegang saham mengambil keputusan untuk menyetujui rencana penjualan aset Indofarma yang nilainya mencapai lebih dari 50% kekayaan bersih Perseroan.

Direktur Utama Indofarma, Yeliandriani, menjelaskan bahwa penjualan aset ini bertujuan untuk memenuhi kewajiban perusahaan berdasarkan perjanjian perdamaian yang telah disepakati. Adapun aset yang akan dijual meliputi aset non-jaminan senilai Rp88,64 miliar dan aset jaminan non-produksi senilai Rp224,39 miliar. 

Terkait itu, Yeliandriani memastikan bahwa penjualan aset tidak akan berpengaruh terhadap operasional INAF. “Aset ini tidak terpengaruh kepada operasional Indofarma karena berbentuk tanah kosong, kantor cabang yang sudah ditutup, dan rumah rumah yang diperoleh dari wanprestasi debitur,” ungkapnya dalam Public Expose, Jumat (13/12/2024). 

Baca Juga: Indofarma Masih Masih Alami Kerugian, Jumlahnya Capai Rp166 Miliar

“Tidak akan mengganggu operasional karyawan karena kami memiliki aset besar dan memadai di Cibitung. Langkah ini juga lebih efisien mengingat banyak pekerjaan sudah bisa dilakukan secara remote,” tambah Yeli.

Sebelumnya, Indofarma mencatat rugi bersih Rp101,93 miliar pada semester I 2024, menyusut 15,8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun, defisit perusahaan terus menumpuk, mencapai Rp1,513 triliun pada akhir Juni 2024, naik 7,2% dari akhir tahun 2023.

Sementara itu, hingga 30 September 2024, ekuitas tercatat negatif sebesar Rp385,17 miliar dengan rugi bersih Rp464,44 miliar. Adapun jumlah liabilitas perusahaan mencapai Rp1,6 triliun.