Dharma Polimetal (DRMA) Perkuat Infrastruktur Kendaraan Listrik Lewat Dharma Connect

PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, semakin serius menggarap pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Tanah Air melalui ekosistem “Dharma Connect”. Upaya ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit motor listrik pada 2030.

“Dharma Connect yang sedang kami kembangkan ini merupakan suatu ekosistem kolaboratif yang lengkap dan bisa mendorong pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia,” ujar Irianto Santoso, Presiden Direktur DRMA, Jakarta, Rabu (18/12/2024). 

Baca Juga: Menko Airlangga Pastikan Insentif Kendaraan EV Tetap Berlanjut di 2025

Dharma Connect dirancang mencakup lima segmen utama, yakni DC Battery (battery pack, energy storage system, dan auxiliary battery), DC Power (slow & fast charging station), DC Motor (BLDC Hub & Mid Drive Motor), DC Solar, serta DC Cross (konversi kendaraan listrik 2W dan 4W). Pada segmen kendaraan listrik, DRMA telah memproduksi battery pack dan BLDC motor, sekaligus mengembangkan charging station serta komponen lain yang memenuhi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik, DRMA juga mengoperasikan workshop khusus untuk mengonversi sepeda motor berbahan bakar bensin (2W ICE) menjadi kendaraan listrik (EV). Inisiatif ini dinilai mampu memberikan alternatif solusi bagi masyarakat untuk beralih ke teknologi ramah lingkungan.

Baca Juga: Fokus ke Kendaraan Listrik, Dharma Polimetal Optimis Kinerja Semakin Kinclong

Langkah strategis DRMA tersebut mendapat pengakuan melalui sertifikasi SNI pertama di Indonesia untuk battery pack yang diproduksi oleh PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI), salah satu entitas anak perusahaan. Battery pack ini dirancang untuk sepeda motor listrik, dengan kualitas yang diklaim mampu bersaing di pasar domestik.

“Semua langkah dan pencapaian ini mempertegas komitmen kami dalam mendukung pengembangan infrastruktur dan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air,” tutup Irianto.