Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatatkan ekspor hasil perikanan pada periode Januari-Oktober 2024 tembus USD 4,81 miliar atau sebanyak 1,15 juta ton yang berhasil beredar di pasar global.
Untuk meningkatkan serapan ekspor hasil perikanan di pasar global dan domestik, KKP melakukan berbagai strategi pemasaran.
Baca Juga: Komitmen Pelaksanaan Pembangunan dan Pencairan Anggaran, Teguh Serahkan DIPA dan TKD DKI 2025
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo mengutarakan, angka tersebut lebih tinggi dibanding periode serupa di 2023 yaitu sebanyak 0,99 juta ton dengan nilai USD 4,61 Miliar.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) 5 negara tujuan ekspor utama Indonesia meliputi Amerika Serikat, Tiongkok, Asean, Jepang, dan Uni Eropa.
"Dari sisi komoditas, pertama udang kemudian Tuna-Cakalang-Tongkol, Cumi-Sotong-Gurita, Rajungan-Kepiting, dan Rumput Laut, serta beberapa komoditas potensial lainnya, seperti Tilapia dan Ikan Hias. Tentu jumlahnya masih memungkinkan untuk bertambah karena data sementara sampai Oktober," terang Dirjen PDSPKP, Budi Sulistiyo saat konferensi pers akhir tahun di KKP, dikutip Rabu (18/12).
Peningkatan ini tak lepas dari sejumlah upaya KKP, salah satunya berpartisipasi pada pameran berskala internasional. Tercatat, dari 5 pameran yang diikuti selama 2024, telah terealisasi kontrak dagang senilai USD 50,03 juta.
"Ini tentu membawa angin segar bagi penguatan akses pasar luar negeri produk perikanan kita," jelas Budi.
Untuk memudahkan pelaku usaha mengakses pasar luar negeri, KKP mengembangkan sistem market intelligence yang berisi data dan informasi, serta analisis yang dapat menggambarkan posisi Indonesia dengan negara-negara lain, baik sebagai tujuan pasar maupun kompetitor produk perikanan di pasar global.
Analisis pasar saat ini terutama untuk 6 jenis komoditas utama Indonesia, yakni udang, tuna, rumput laut, lobster, kepiting, dan tilapia. "Ini bagian inovasi untuk melihat peluang pasar ekspor khususnya komditas prioritas," urai Budi.
Sasar Pasar Domestik & Program Makan Bergizi
Selain fokus pada pasar luar negeri, Budi menegaskan jajarannya juga melakukan sejumlah langkah guna menggarap pasar dalam negeri. Dimulai dengan promosi seperti bazar bulanan di kantor KKP yang melibatkan 228 UMKM, dukungan pada Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia-Bangga Berwisata di Indonesia (BBI-BBWI) di Maluku yang diikuti oleh 104 UMKM.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement