BNI Cetak Laba Bersih Rp19,81 Triliun per November 2024, Kredit Jadi Penopang Utama

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) kembali menunjukkan performa impresifnya sepanjang 2024. Hingga November, bank pelat merah ini berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp19,81 triliun, tumbuh 4,04 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kinerja cemerlang tersebut ditopang oleh penyaluran kredit yang meningkat signifikan hingga 10,96 persen menjadi Rp739,53 triliun. Dorongan kuat dari penyaluran kredit ini turut membawa total aset BNI melonjak 9,83 persen hingga mencapai Rp1.072,63 triliun.

Pendapatan bunga juga mencatat kenaikan 5,28 persen menjadi Rp58,80 triliun selama sebelas bulan pertama tahun ini. Namun, kenaikan beban bunga sebesar 23,30 persen dengan nilai Rp23,19 triliun membuat pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) BNI mengalami penurunan 3,87 persen menjadi Rp35,61 triliun. Meski demikian, penurunan ini lebih baik dibandingkan tiga bulan sebelumnya yang mencatat kontraksi 6,83 persen.

Baca Juga: Sritex Ditetapkan Pailit, Bos BNI Beri Penjelasan Soal Utang Rp 374 miliar

Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), BNI tetap mampu mempertahankan momentum pertumbuhan. Hingga November 2024, DPK tumbuh 6,96 persen menjadi Rp783,78 triliun. Salah satu motor utama pertumbuhan ini adalah instrumen dana murah (current account saving account/CASA), yang naik 11,08 persen menjadi Rp559,36 triliun. Peningkatan CASA ini juga membuat proporsi CASA terhadap total DPK naik dari 68,73 persen menjadi 71,37 persen.

Dana giro turut melonjak 12,95 persen menjadi Rp316,32 triliun, sedangkan tabungan bertumbuh 8,75 persen menjadi Rp243,03 triliun. Di sisi lain, deposito hanya mengalami pertumbuhan tipis sebesar 2,02 persen menjadi Rp224,42 triliun.