2025 Langsung Terasa Istimewa, Sejarah Kembali Ditorehkan oleh Dolar AS

Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) mengawali tahun baru dengan menyentuh level tertinggi dalam rentang dua tahun ini pada penutupan perdagangan Kamis (2/1). Penguatan ini didorong oleh optimisme terhadap ketahanan ekonomi serta spekulasi kebijakan pro-pasar yang akan diambil oleh Donald Trump di AS.

Dilansir Jumat (3/1), Indeks Dolar naik hampir 0,8% atau menyentuh level 109.24. Capaian ini semakin mengkokohkan mata uang tersebut terhadap mata uang global lainnya di dunia.

Baca Juga: Tutup 2024 dengan Kinerja Apik, Begini Prediksi Nasib Dolar AS di 2025

Kepala Pasar Uang Hargreaves Lansdown, Susannah Streeter mengatakan kenaikan ini tidak terlepas dari data perekonomian di AS. Ia menyebutkan bahwa ketahanan konsumen, rendahnya tingkat pengangguran, dan kekuatan sektor korporasi menjadi faktor pendorong utama.

“AS menunjukkan ketangguhan ekonominya meski berada di bawah tekanan suku bunga tinggi,” ujarnya.

Investor pasar uang juga optimistis dengan arah kebijakan yang akan diambil oleh Trump. Sejumlah janji kebijakan seperti pemangkasan pajak dan deregulasi diyakini akan menciptakan kondisi ekonomi stabil tanpa risiko overheating di AS.

Federal Reserve (The Fed) yang terus mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi juga ikut andil dalam penguatan dolar. Isyarat bahkan bank sentral tersebut akan mempertahankan suku bunga saat ini menambah optimisme investor.

Investor kini diharapkan mengalihkan perhatian pada data ekonomi utama pekan depan, termasuk klaim pengangguran mingguan, data nonfarm payrolls dan laporan terkait Indeks Manajer Pembelian (PMI).

Baca Juga: IHSG Naik Signifikan, Beberapa Saham Ini Terpantau Jadi Incaran Investor

Data-data tersebut akan menjadi penentu untuk menilai kekuatan fundamental ekonomi serta arah kebijakan The Fed di 2025.