Sering Dikira Produk Asing, Le Minerale Justru Pertama Kali Didirikan di Bekasi oleh Pengusaha Ini

Banyak orang mungkin mengira bahwa Le Minerale adalah produk impor karena namanya yang menggunakan bahasa asing. Namun, siapa sangka bahwa air minum dalam kemasan ini merupakan produk asli Indonesia.

Le Minerale diproduksi oleh PT Tirta Fresindo Jaya, sebuah perusahaan yang berada di bawah naungan Mayora Group. Pemilik Mayora Group, konglomerat Jogi Hendra Atmadja, pun merupakan Warga Negara Indonesia.

PT Tirta Fresindo Jaya pertama kali berdiri di Bekasi pada tahun 2005. Perusahaan ini fokus pada produksi air mineral dengan merek Le Minerale. Tiga tahun setelah pendiriannya, tepatnya pada Juni 2008, perusahaan ini memindahkan lokasi operasionalnya ke Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk mendukung kapasitas produksi yang lebih besar.

Perkembangan pesat Le Minerale tidak berhenti di situ. Pada tahun 2012, Tirta Fresindo Jaya membangun pabrik kedua yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur. Pabrik ini mulai beroperasi pada Desember 2012. 

Saat ini, perusahaan telah memiliki sekitar tujuh pabrik yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus meningkat.

Baca Juga: Dari Bisnis hingga Politik, Ini Kiprah Keluarga Sampetoding Pemilik Siner Group

Jogi Hendra Atmadja, tokoh di balik kesuksesan Mayora Group, berhasil membangun Le Minerale menjadi salah satu merek air mineral terkemuka di Indonesia. Selain Le Minerale, Jogi juga dikenal sebagai sosok yang sukses mengembangkan berbagai bisnis di bawah bendera Mayora Group.

Mayora Group sendiri adalah salah satu grup bisnis terbesar di Indonesia yang bergerak di industri makanan dan minuman. Beragam produk terkenal seperti biskuit, kopi, sereal, dan permen diproduksi oleh perusahaan ini. 

Tidak hanya menguasai pasar domestik, Mayora Group juga telah memasarkan produknya ke lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

Induk perusahaan Mayora Group, PT Mayora Indah Tbk, didirikan pada tahun 1977 dengan pabrik pertamanya yang berlokasi di Tangerang. 

Pada awalnya, perusahaan ini menargetkan konsumen di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Namun, pada tahun 1990, Mayora resmi menjadi perusahaan publik dan mulai memperluas jangkauan pasarnya hingga ke ASEAN dan bahkan ke lima benua.

Berbekal keberhasilan Mayora Group, Jogi Hendra Atmadja berhasil mengukir namanya sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan data Forbes, Jogi masuk ke dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia. Total kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai USD 4,4 miliar atau lebih dari Rp 71 triliun.