Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ubah Rawa-Rawa jadi Kelapa Gading, Ini Sosok di Balik Summarecon

Ubah Rawa-Rawa jadi Kelapa Gading, Ini Sosok di Balik Summarecon Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Summarecon Agung Tbk., salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia, didirikan pada tahun 1975 oleh Soetjipto Nagaria bersama rekan-rekannya. Perusahaan ini memulai langkahnya dengan mengembangkan lahan rawa-rawa seluas 10 hektar di kawasan terpencil Jakarta Utara yang kini dikenal sebagai Kelapa Gading. Dengan visi dan dedikasi tinggi, Summarecon berhasil mengubah kawasan tersebut menjadi salah satu area paling bernilai dan prestisius di Jakarta.

Nama “Summarecon” berasal dari gabungan kata “Summa” yang berarti puncak, dan “recon” yang merujuk pada real estate corporation, mencerminkan ambisi perusahaan untuk menjadi pemain utama di industri properti.

Soetjipto Nagaria, yang juga dikenal dengan nama asli Liong Sie Tjien, merupakan pendiri dan sosok utama di balik kesuksesan Summarecon. Ia lahir di Jakarta dan menyelesaikan pendidikan formalnya di Sekolah PA HOA di Jakarta Barat, dari tingkat TK hingga SMA. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan meraih gelar sarjana Teknik Kimia pada tahun 1964.

Baca Juga: Genjot Pertumbuhan Industri Properti, Summarecon Eksplorasi 9 Kota dalam Satu Pameran

Setelah lulus, Soetjipto sempat bekerja di sebuah pabrik cat sebelum memulai bisnis properti atas saran ayahnya, yang juga seorang pengusaha. Bersama teman-temannya, ia memulai pengembangan perumahan di Tebet dan Kemang. Kesuksesan awal ini memotivasi mereka untuk mengambil tantangan lebih besar dengan mengembangkan Kelapa Gading, yang saat itu masih berupa rawa-rawa. Transformasi kawasan ini menjadi titik awal berdirinya Group Summarecon Agung dan melambungkan nama Soetjipto sebagai salah satu pengusaha properti tersukses di Indonesia.

Sejak keberhasilannya mengembangkan Kelapa Gading, Summarecon terus berekspansi dan membangun reputasi sebagai pengembang properti terkemuka. Salah satu langkah besar perusahaan adalah pengembangan Summarecon Serpong, sebuah kota mandiri yang terletak di Serpong, Kabupaten Tangerang, sekitar 21 kilometer di barat Jakarta. Dengan izin pengembangan seluas 800 hektar, Summarecon Serpong telah berhasil mengubah wilayah ini menjadi kawasan hunian modern yang lengkap dengan fasilitas premium.

Hingga tahun 2004, Summarecon Serpong telah mengembangkan lebih dari 50 cluster perumahan dan komersial di area seluas 320 hektar. Proyek ini mencakup pembangunan lebih dari 12.000 unit rumah, 6.000 unit apartemen, 1.800 kavling perumahan, dan 2.000 unit ruko. Fasilitas yang dikembangkan meliputi Summarecon Mal Serpong, Pasar Modern Sinpasa, Salsa Food City, Bursa Mobil Summarecon Serpong, Plaza Summarecon Serpong, Scientia Square Park, Universitas Pradita, serta berbagai fasilitas pendidikan, rekreasi, dan kesehatan, termasuk Rumah Sakit St. Carolus Summarecon Serpong.

Baca Juga: Bukti Sektor Properti Moncer, SMRA Raup Pendapatan Rp220 Miliar dari Summarecon Bogor

Beberapa proyek unggulan yang dikembangkan di Summarecon Serpong antara lain Pondok Hijau Golf seluas 120 hektar, Scientia Garden seluas 200 hektar, The Springs seluas 150 hektar, dan Serpong M-Town Apartment seluas 6 hektar. Pada akhir 2017, Summarecon meluncurkan kawasan terbaru bernama Symphonia, yang menawarkan konsep hunian dengan fitur modern dan ramah lingkungan.

Setiap cluster hunian di Summarecon Serpong dirancang dengan konsep gated community yang aman dan nyaman, dilengkapi fasilitas seperti club house, kolam renang, dan taman bermain anak. Pengelolaan kawasan dilakukan dengan standar terbaik yang mengutamakan teknologi, kelestarian lingkungan, dan kenyamanan penghuni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: