Pekan Awal Januari 2025: Investor Wall Street Tunggu Pelantikan Donald Trump

Bursa Saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mengakhiri pekan pertama tahun ini dengan mencatatkan penguatan yang cukup signifikan di Jumat (3/1). Pasar tengah optimismis melihat prospek terkait dengan perekonomian dari AS.

Dilansir Senin (6/1), semua indeks kompak mencatatkan penguatan yang signifikan. Berikut catatan pergerakan dari ketiga indeks yang ada dalam Wall Street:

• Dow Jones Industrial Average (DJIA): Naik 0,80% menjadi 42.732,13 poin.
• S&P 500: Melonjak 1,26% ke 5.942,47 poin.
• Nasdaq Composite: Naik 1,77% ke 19.621,68 poin.

Investor tengah optimis terhadap kemungkinan pemotongan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed). Hal ini menyusul adanya sinyal kebijakan deregulasi bisnis yang akan dibawa oleh Donald Trump.

AS juga di sisi lain tengah mengisyaratkan adanya pemuliha ekonomi. Indeks Manajer Pembelian (PMI) dari Institute for Supply Management (ISM) tercatat naik 0,9 poin ke level 49,3 atau mendekati zona ekspansi dari AS.

Kekuatan data ekonomi serta ekspektasi pasar ini memicu perdebatan mengenai kebutuhan pemangkasan suku bunga lebih lanjut karena risiko inflasi tetap menjadi perhatian utama dari The Fed.

Adapun baru-baru ini sinyal arah ekonomi diberikan oleh salah satu pejabat bank sentral, yakni Thomas Barkin. Presiden Federal Reserve Richmond tersebut menyatakan bahwa prospek ekonomi tetap positif meski ada ketidakpastian akibat kebijakan perdagangan dan regulasi yang mungkin diambil oleh pemerintahan Trump di 2025.

Baca Juga: Catatan tentang Kripto di Sepanjang 2024, Nafsu Presiden Trump Lagi Mengebu-gebu

Pelaku pasar kini mengalihkan perhatian pada kebijakan yang akan diambil oleh pemerintahan dari Trump. Mereka menantikan arah kebijakan yang diyakini akan menjadi faktor kunci yang menentukan dinamika pasar saham dalam beberapa bulan mendatang usai sosok tersebut dilanti di 20 Januari 2024.