Dorong Penyediaan Air Bersih, BSI Sediakan Water Station di Lapangan Gasibu Bandung
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Region VI Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkolaborasi mengadakan kegiatan BSI Sustainable Movement melalui penyediaan water station di Lapangan Gasibu, Bandung.
Pada kegiatan tersebut dilakukan peresmian water station permanen di Gasibu dan pembagian tumbler kepada pengunjung guna mengurangi ketergantungan terhadap air minum dalam kemasan (AMDK).
Regional CEO BSI VI Bandung Fitria Ekayani mengungkapkan bahwa pembangunan water station dilakukan untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) nomor 6 dan 11 tentang penyediaan akses air bersih serta mewujudkan kota dan komunitas yang berkelanjutan.
Baca Juga: BSI Catat Total Nasabah Haji Tembus 5,5 Juta
“Tahun ini, BSI melalui program BSI Sustainable Movement secara konsisten memberikan literasi dan edukasi kepada Masyarakat untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan,” kata Fitria dalam keterangan resmi, Jakarta, Senin (13/1/2025).
Ia mengatakan, kegiatan BSI Sustainable Movement merupakan bentuk komitmen perseroan terhadap penyediaan sarana air bersih sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan dengan minum menggunakan tumbler dan mengambil air di water station.
Dia menambahkan, kehadiran water station Gasibu sudah terbukti dapat mengurangi jumlah sampah AMDK di Lapangan Gasibu yang kerap menjadi pusat aktivitas kesehatan dan kebugaran masyarakat Kota Bandung.
Baca Juga: Tumbuh 65,38%, BSI Catat Volume Transaksi SBSN Capai Rp85 triliun di 2024
BSI dan Pemprov Jabar sudah memasang water stasion di Lapangan Gasibu dan Plaza Setda Pemprov Jabar di Gedung Sate sejak 15 Desember 2024. Laporan langsung mesin water stasion menunjukkan bahwa selama 22 hari sejak terpasang hingga 6 Januari 2025, Water Stasion Gasibu telah memberikan manfaat pemakaian air sebesar 13.116 liter atau setara pengurangan sampah plastik AMDK sebanyak 21.880 botol.
Adapun, data Water Stasion Plaza Setda di Gedung Sate menunjukkan pemakaian sebanyak 753 liter air atau setara pengurangan sampah plastik AMDK sebanyak 1.256 botol. Secara keseluruhan, pemakaian air melalui kedua water station tersebut selama 22 hari mencapai 13.869 liter air atau setara pengurangan AMDK sebanyak 23.115 botol.
"Dukungan penuh juga disampaikan Tulus Arifan Kepala Biro Umum Setda Jabar yang mengatakan bahwa penyediaan air layak minum melalui water station ini diharapkan dapat membantu masyarakat Bandung untuk dapat mengakses air layak minum sekaligus menekan sampah botol plastik sehingga diharapkan dapat mendukung kelestarian lingkungan,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement