
Popularitas aplikasi TikTok pada akhirnya membuat Amerika Serikat bersikap. Sebagai salah satu negara dengan pengguna TikTok terbesar di dunia, Amerika Serikat mencoba memberikan batasan terhadap aplikasi ini melalui undang-undang yang mengharuskan perusahaan TikTok dijual kepada entitas bisnis berasal dari Amerika Serikat.
Di tengah tekanan, sosok Shou Zi Chew selaku CEO TikTok, menjadi figur penting dalam upaya mempertahankan eksistensi platform media sosial ini.
Shou Zi Chew, seorang eksekutif asal Singapura, telah menjabat sebagai CEO TikTok sejak tahun 2021. Ia lahir pada 1 Januari 1983 di Singapura dari keluarga sederhana; ayahnya bekerja di sektor konstruksi, sementara ibunya adalah seorang penata buku.
Chew mengawali pendidikannya di Institusi Hwa Chong, salah satu sekolah menengah atas ternama di Singapura. Setelah itu, ia menjalani wajib militer di Angkatan Bersenjata Singapura dengan pangkat perwira.
Chew melanjutkan pendidikannya di Universitas Kolese London, di mana ia meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 2006. Tidak berhenti di situ, ia menempuh pendidikan pascasarjana di Sekolah Bisnis Harvard dan berhasil meraih gelar Magister Bisnis Administrasi (MBA) pada tahun 2010. Saat menjalani studi di Harvard, ia sempat magang musim panas di Facebook sebelum perusahaan tersebut melakukan penawaran umum perdana (IPO).
Baca Juga: Ingin Jadi Kreator di 2025? Simak 3 Inspirasi Konten dari Para Pemenang TikTok Awards Indonesia 2024
Karier profesional Shou Zi Chew dimulai di Goldman Sachs di London, di mana ia bekerja selama dua tahun sebagai bankir investasi. Setelah itu, ia bergabung dengan perusahaan modal ventura DST Global yang berbasis di Hong Kong. Di DST Global, ia memainkan peran penting dalam memimpin tim investor awal di ByteDance, perusahaan induk TikTok, pada tahun 2013. Pengalamannya ini menjadi fondasi penting bagi kariernya di dunia teknologi.
Pada tahun 2015, Chew bergabung dengan Xiaomi, salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, sebagai direktur keuangan. Selama masa jabatannya, ia juga menjabat sebagai presiden bisnis luar negeri Xiaomi pada tahun 2019, membantu ekspansi internasional perusahaan tersebut. Pada Maret 2021, ia kembali ke ByteDance sebagai direktur keuangan sebelum akhirnya diangkat sebagai CEO TikTok, menggantikan Kevin A. Mayer.
Baca Juga: Masuk Nominasi Creator of The Year, Ini Perjalanan Christie Basil Menjadi Kreator Fesyen TikTok
Sebagai CEO TikTok, Shou Zi Chew memiliki kekayaan yang diperkirakan mencapai USD200 juta atau sekitar Rp2,98 triliun pada tahun 2023 (kurs Rp14.904 per dolar AS). Kekayaan ini sebagian besar berasal dari gajinya sebagai CEO, yang diperkirakan mencapai USD50-100 juta per tahun.
Chew juga menerima berbagai pengakuan atas kontribusinya di dunia teknologi. Pada tahun 2020, ia masuk dalam daftar "40 Under 40" oleh Forbes Asia, sebuah penghargaan bergengsi yang diberikan kepada individu berpengaruh di bawah usia 40 tahun. Pada tahun 2022, TIME Magazine juga mengangkatnya sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia teknologi.
Di bawah kepemimpinan Shou Zi Chew, TikTok menghadapi berbagai tantangan, terutama di pasar Amerika Serikat. Pemerintah AS telah menyoroti kekhawatiran terkait keamanan data pengguna dan potensi pengaruh pemerintah Tiongkok terhadap ByteDance, perusahaan induk TikTok.
Sebagai CEO, Chew memimpin upaya diplomasi dengan regulator AS, mencoba meyakinkan mereka tentang langkah-langkah yang diambil perusahaan untuk melindungi privasi pengguna dan memastikan transparansi operasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement