Perjalanan SAIC Sang Produsen 'Mobil China' Pertama, Kini Sukses Garap Mobil Listrik Chery

SAIC Motor Corporation Limited (SAIC) merupakan salah satu dari tiga produsen otomotif terbesar di Tiongkok. Perusahaan ini berperan penting dalam industri otomotif global melalui berbagai kemitraan strategis dengan General Motors dan Volkswagen, serta kepemilikan saham di produsen mobil lain seperti Chery.
Sejak didirikan, SAIC terus berkembang menjadi raksasa industri dengan berbagai inovasi dan ekspansi bisnis.
SAIC bermula pada 30 September 1958 dengan produksi mobil pertama mereka, Phoenix, di Pabrik Perakitan Mobil Shanghai. Momentum penting terjadi pada 1959 ketika Perdana Menteri Zhou Enlai sampai meninjau sendiri mobil tersebut, yang menandai awal industri otomotif Shanghai secara "serius".
Pada 1963, merek Phoenix berganti nama menjadi Shanghai SH760. Dengan merek ini, mobil dari Shanghai ini menembus kapasitas produksi tahunan sebesar 5.000 unit pada 1975. Peluangnya semakin besar ketik Deng Xiaoping memberikan lampu hijau bagi proyek usaha patungan dengan industri otomotif asing pada 9 November 1978.
Setelah kebijakan yang makin terbuka itu, terbukalah jalan kolaborasi dengan Volkswagen. Kemitraan ini melahirkan SAIC Volkswagen Automotive Co., Ltd. pada 16 Februari 1985, dengan SAIC menguasai 50% saham. Kolaborasi ini semakin kuat dengan peluncuran Shanghai Santana 2000 pada 1995.
Seiring pertumbuhan industri, SAIC melakukan berbagai ekspansi dan diversifikasi. Pada 1997, perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Shanghai, menjadikannya produsen kendaraan terbesar di pasar saham A-share Tiongkok.
Baca Juga: Mobil Terbang Sudah Meluncur di atas Kota China, Sebentar Lagi Terwujud Jadi Kendaraan Massal
Merangkum dari berbagai sumber, termasuk laman resmi SAIC, beberapa langkah besar lain yang dilakukan SAIC dari tahun ke tahun adalah sebagai berikut.
1996: Didirikannya Nanjing Iveco Automobile Co., Ltd.
2002: Investasi dalam proyek GM Daewoo, menjadikan SAIC sebagai perusahaan Tiongkok pertama yang terlibat dalam restrukturisasi industri otomotif global.
2007: Akuisisi penuh Nanjing Automobile Group dan kepemilikan merek MG.
2010: Peluncuran merek mobil Baojun oleh SAIC-GM-Wuling.
2011: Pendirian SAIC Maxus Automotive Co., Ltd.
2015: Kemitraan strategis dengan Alibaba untuk pengembangan mobil internet.
SAIC tidak hanya bertahan sebagai pemain utama di industri otomotif konvensional, tetapi juga merambah kendaraan energi baru (NEV) dan digitalisasi. Beberapa pencapaian pentingnya meliputi:
2018: Pendirian Shanghai Jie Hydrogen Technology Co., Ltd. untuk pengembangan teknologi hidrogen.
2020: Peluncuran Zhiji Auto Technology Co., Ltd., merek kendaraan listrik premium.
2021: Pendirian Feifan Automobile Technology Co., Ltd.
2022: Didirikannya Institut Penelitian dan Pengembangan Inovasi SAIC Motor.
Pada 2023, SAIC membukukan pendapatan 316,41 miliar yuan pada semester pertama, meningkat 3,73% dari tahun sebelumnya. Meskipun terdapat penurunan penjualan domestik, ekspor tetap meningkat dengan penjualan kendaraan luar negeri mencapai 838.000 unit dalam tiga kuartal pertama, naik 21,8% dari tahun sebelumnya.
Selain itu, SAIC mencatat penjualan lebih dari 150.000 kendaraan energi baru pada November 2023, menduduki peringkat kedua di antara produsen mobil Tiongkok lainnya.
Pada 2024, SAIC menandai tonggak sejarah baru dengan pelayaran perdana kapal pengangkut mobil laut pertama mereka, "SAIC Anji Shencheng", serta terus memperluas produksi kendaraan listrik di berbagai pasar internasional, termasuk Thailand.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement