Cerita Nurul Atik Membangun Rocket Chicken, dari Tukang Gorengan hingga Sukses Punya 1000 Cabang Restoran Cepat Saji

Kesuksesan Rocket Chicken sebagai salah satu restoran cepat saji terbesar di Indonesia tidak terlepas dari perjalanan inspiratif sang pendirinya, Nurul Atik. Pria asal Jepara, Jawa Tengah, ini membangun bisnisnya dari nol hingga kini memiliki ribuan gerai yang tersebar di berbagai daerah.
Lahir di Semarang pada tahun 1986, Nurul Atik harus mengorbankan impiannya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi karena keterbatasan ekonomi keluarga. Kedua orang tuanya bekerja sebagai buruh tani dan tukang batu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan kondisi tersebut, Nurul memutuskan untuk mencari pekerjaan setelah lulus sekolah.
Pada tahun 1989, ia diterima bekerja sebagai cleaning service di restoran cepat saji California Fried Chicken di Semarang. Gaji yang diterimanya saat itu sangat terbatas, hanya Rp35.000 per hari, yang harus dibagi untuk biaya makan, tempat tinggal, dan transportasi.
Namun, keterbatasan ini tidak membuatnya patah semangat. Berkat kerja keras dan dedikasinya, ia mendapatkan promosi bertahap, mulai dari tukang cuci piring, kasir, hingga akhirnya dipercaya sebagai manajer restoran. Selama 10 tahun berkarier di restoran cepat saji tersebut, ia memperoleh banyak pengalaman yang kelak menjadi modal penting dalam membangun usahanya sendiri.
Setelah satu dekade bekerja di California Fried Chicken, Nurul memutuskan untuk mengundurkan diri dan mencoba peruntungan di dunia bisnis. Ia bersama rekannya mendirikan usaha restoran cepat saji bernama "Quick Chicken". Namun, perbedaan visi membuatnya memilih mundur dari posisi direktur, meskipun gaji yang ia terima cukup besar.
Nurul kemudian beralih ke usaha kecil-kecilan dengan berjualan gorengan di Kalasan, Yogyakarta, selama dua tahun. Namun, ia merasa bahwa usaha tersebut kurang menjanjikan. Berbekal pengalaman bertahun-tahun di industri restoran cepat saji, ia kembali mencoba peruntungannya dengan mendirikan bisnis fried chicken sendiri.
Pada awal tahun 2010, Nurul Atik mengajak kakaknya untuk membuka usaha fried chicken dengan konsep franchise. Awalnya, ia ingin menamai bisnisnya "Royal Chicken", tetapi setelah menerima berbagai masukan, ia mengubahnya menjadi "Real Chicken". Nama tersebut pun dianggap kurang menjual, hingga akhirnya ia menemukan inspirasi dari kamar mandi dan menggantinya menjadi "Rocket Chicken".
Pada tanggal 21 Februari 2010, gerai Rocket Chicken pertama resmi dibuka di Jalan Wolter Monginsidi, Semarang. Dalam waktu satu tahun, usaha ini berkembang pesat dengan 100 cabang baru di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada tahun 2012, Rocket Chicken mendapat penghargaan "Leader Market" dari Kementerian Perindustrian berkat pertumbuhan bisnisnya yang luar biasa.
Sejak mendapatkan pengakuan di tahun 2012, Rocket Chicken terus berkembang pesat. Dari yang awalnya hanya satu gerai, kini telah memiliki lebih dari 1.030 cabang di seluruh Indonesia. Bisnis ini juga memberikan lapangan pekerjaan bagi lebih dari 6.000 orang, sebagian besar merupakan lulusan SMA.
Keberhasilan Rocket Chicken juga terlihat dari omzetnya yang fantastis. Pada tahun 2025, pendapatan perusahaan ini mencapai Rp1,2 triliun per tahun, dengan pemasukan bulanan mencapai Rp100 miliar. Kesuksesan ini menjadikan Nurul Atik sebagai salah satu pengusaha kuliner sukses di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement