Multiplayer Effect Desa Wisata Luar Biasa! Tapi Ini yang Harus Dibenahi!

Anggota Komisi VII DPR RI, Samuel Wattimena, menyinggung pentingnya peningatan sumber daya manusia (SDM) dalam pengembangan desa wisata di Indonesia.

Samuel menilai pemahaman masyarakat desa tentang potensi wisata yang mereka miliki masih perlu ditingkatkan lagi agar sesuai dengan ekspektasi wisatawan.

"Kendala utama dalam pengembangan desa wisata adalah SDM. Persepsi masyarakat desa harus disamakan dengan wisatawan yang menjadi target kunjungan," ujar Samuel saat beraudiensi dengan Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, di Rumah Dinas Bupati, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (14/3/2025).

Dia menegasan bahwa desa wisata mempunyai multiplier effect yang besar terhadap sektor lain seperti UMKM, kuliner, dan ekonomi kreatif. 

Baca Juga: Bakal Jadi Pendorong Kunci Ekonomi 8%, Ini Langkah Pemerintah Majukan Sektor Pariwisata

Kendati demikian, tanpa SDM yang mumpuni, potensi tersebut sulit untuk dimaksiimalkan. Dia juga menyinggung pentingnya kebersihan serta diversifikasi produk agar desa wisata memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Senada, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengapresiasi kunjungan Samuel dan menduung penguatan desa wisata sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19. Dia menjelaskan bahwa saat ini Kabupaten Semarang memiliki 84 desa wisata meningkat dari 75 pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Dorong Pencapaian Target Wisatawan 2025, Kemenpar Luncurkan Dua Kampanye

"Harapan kami, desa wisata yang ada bisa bangkit kembali setelah terdampak pandemi. Beberapa desa wisata masih mengalami kesulitan, sehingga perlu dipacu agar berkembang lebih baik," ujar Ngesti.

Ngesti berharap jika pengembangan desa wisata di Kabupaten Semarang tidak hanya meningkatkan sektor pariwisata, tetapi juga berdampak positif pada sektor lain seperti pengelolaan sampah, seni budaya, dan perekonomian masyarakat desa. Dengan dukungan dari berbagai pihak, desa wisata diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi lokal yang berkelanjutan.