Pasar Saham Bergejolak, OCBC NISP Tetap Optimis Hadapi Krisis

Pasar saham Indonesia mengalami gejolak hebat akibat tekanan eksternal yang terus meningkat. Pada perdagangan Selasa, 18 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun lebih dari 5%, memaksa Bursa Efek Indonesia (BEI) memberlakukan trading halt.

Menanggapi kondisi tersebut, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), Parwati Surjaudaja, menegaskan bahwa perusahaan tetap optimis. Dengan pengalaman lebih dari 83 tahun, OCBC NISP telah melewati berbagai krisis dan tetap mempertahankan kinerja positif melalui prinsip kehati-hatian.

“Kami lebih fokus memastikan kinerja terjaga baik, terus tumbuh, dan dapat menghasilkan performa positif yang berkesinambungan,” ujar Parwati dalam Paparan Publik di OCBC Tower Jakarta, Kamis (20/3/2025).

Baca Juga: Bank OCBC Kantongi Restu Pemegang Saham untuk Lakukan Buyback Hingga Rombak Direksi

Menariknya, di tengah volatilitas pasar, saham NISP justru naik 4,60% (+60 poin) pada perdagangan hari ini. Kenaikan ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental OCBC NISP yang solid.

Direktur OCBC NISP, Johanes Husin, menambahkan bahwa risiko pasar memang meningkat, tetapi masih dalam batas sehat berkat intervensi regulator dan likuiditas yang terjaga.

“Volatilitas pasar memang naik, tetapi masih dalam range yang sehat. Bank Indonesia juga telah mengambil langkah efektif, termasuk mempertahankan suku bunga di level 5,75% untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan likuiditas,” ungkapnya.

Meski rupiah mengalami tekanan, OCBC NISP tetap yakin bahwa keputusan Bank Indonesia dalam menjaga keseimbangan pasar keuangan akan terus memberikan dampak positif bagi stabilitas ekonomi Indonesia.