
Wakil Ketua Komisi XI DPR Hanif Dhakiri mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menghapus kuota impor untuk sejumlah komoditas strategis.
Ia menilai Prabowo berani membongkar tata niaga yang selama ini dikuasai oleh kelompok rente dan praktik tidak sehat.
"Ini membuka jalan bagi perbaikan struktur perdagangan nasional yang lebih efisien dan transparan,” kata mantan Menteri ini.
Meski begitu, liberalisasi impor tidak boleh dilepaskan begitu saja tanpa pengaman dan kebijakan penyeimbang.
Negara tetap memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa produsen dalam negeri tidak tergilas dalam kompetisi pasar bebas yang belum sepenuhnya setara.
"Pasar bebas harus disertai keadilan. Jangan sampai pelaku usaha nasional, terutama yang selama ini menopang kebutuhan pokok masyarakat, kehilangan ruang hidup karena banjir produk impor murah,” tegasnya.
Hanif mahfum, langkah Prabowo dengan memperluas impor dari Amerika Serikat sebagai bagian dari negosiasi dagang, akan tetapi jangan sampai menggerus ketahanan ekonomi nasional.
"Impor harus selektif dan bersifat komplementer, bukan substitusi terhadap apa yang bisa diproduksi di dalam negeri. Kita bisa memperluas hubungan dagang, tapi tetap dengan keberpihakan pada industri dan petani kita sendiri,” kata Hanif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement