Cashlez (CASH) Bidik Pendapatan Lebih Tinggi lewat Perluasan Usaha, Intip Rencananya!

PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH), perusahaan teknologi finansial di bidang pembayaran, tengah bersiap memperluas cakupan bisnisnya. Merujuk pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020 berdasarkan Peraturan BPS No. 2 Tahun 2020, CASH berencana menambahkan empat lini kegiatan usaha baru.

Penambahan ini meliputi KBLI 66413 sebagai Penyelenggara Penunjang Sistem Pembayaran, KBLI 58200 untuk Penerbitan Piranti Lunak, KBLI 47414 yakni Perdagangan Eceran Alat Telekomunikasi, serta KBLI 47793 yang mencakup Perdagangan Eceran Mesin Lainnya dan Perlengkapannya.

Baca Juga: Cashlez (CASH) dan Arranet Bersinergi, Perkuat Ekosistem Pembayaran Digital

CASH menilai bahwa langkah ini akan membuka peluang baru yang berpotensi mendongkrak pendapatan dan laba perusahaan. "Dengan dijalankannya rencana Penambahan Kegiatan Usaha, laba usaha Perseroan diperkirakan mengalami peningkatan antara 0,001% sampai dengan 0,024% dan laba bersih Perseroan diperkirakan mengalami peningkatan antara 0,001% sampai dengan 0,017% karena adanya pendapatan tambahan dari rencana Penambahan Kegiatan Usaha," jelas manajemen.

Tak hanya itu, rencana ekspansi ini juga diproyeksikan akan memperkuat ekuitas perusahaan dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan jangka panjang. "Selain itu, rencana penambahan kegiatan usaha diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi kelangsungan usaha Perseroan, pertumbuhan jangka panjang dan tentunya akan berdampak secara langsung terhadap kondisi keuangan Perseroan," tambah manajemen.

Baca Juga: Perjalanan Sukses Tadashi Yanai Membangun Uniqlo dari Bisnis Jahit hingga Jadi Raksasa Fashion Dunia

Rencana ini juga telah melalui studi kelayakan yang komprehensif, meliputi aspek pasar, teknis, pola bisnis, manajemen, hingga keuangan. Berdasarkan analisis tersebut, penambahan keempat kegiatan usaha baru dinyatakan layak untuk dijalankan.

Sebagai langkah selanjutnya, CASH akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dijadwalkan pada 28 Mei 2025. Jika disetujui, penambahan kegiatan usaha ini diyakini dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham di masa depan.