Pantau Langsung Program Makan Bergizi Gratis, Luhut Bilang Gini

Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan optimisme terhadap dampak sosial dan ekonomi dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) usai meninjau langsung pelaksanaannya di SMP Negeri 23 Kota Depok, Rabu (30/4/2025).

Luhut menyebut program ini bukan sekadar soal anggaran, tapi berdampak nyata bagi masa depan anak-anak dan ekonomi lokal. “Cerahnya wajah mereka membuat saya yakin bahwa program ini menyentuh kehidupan nyata dan berdampak langsung bagi masa depan generasi penerus bangsa,” ujar Luhut.

Baca Juga: Bantah Jadi Beban Negara, Ekonom Sebut Makan Bergizi Gratis 'DP' untuk Generasi Produktif Mendatang

Ia juga mengunjungi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang sebelumnya merupakan restoran tutup dan kini diubah menjadi dapur umum penyedia makan siang bergizi untuk siswa. SPPG tersebut mempekerjakan sekitar 50 orang dan menjadi bagian dari upaya menggerakkan ekonomi lokal.

Menurut Luhut, pihaknya akan mendorong pembentukan ekosistem pangan lokal agar SPPG menyerap hasil pertanian dan produksi UMKM sekitar. “Kalau ini bisa dikaitkan dengan petani sayur, peternak telur, dan pelaku UMKM pangan lokal, manfaat ekonominya bisa menjalar ke ladang, pasar, dan rumah tangga kecil,” ucapnya.

Baca Juga: BGN Gaspol! Rp1 Triliun Per Hari untuk Makan Bergizi Gratis Mulai November

Kajian Dewan Ekonomi Nasional menunjukkan program MBG memiliki potensi sosial-ekonomi yang luas, mulai dari perbaikan gizi anak hingga penciptaan lapangan kerja. Diperkirakan, jika program berjalan penuh, akan ada sekitar 30.000 SPPG tersebar di seluruh Indonesia.

Luhut menegaskan pentingnya tata kelola yang transparan, audit berkala, pelibatan masyarakat, dan pemanfaatan data agar program berjalan efektif. “Program ini bisa jadi pengungkit ekonomi sekaligus penguat ketahanan sosial,” katanya.