Taman Safari Indonesia Gelar Lomba Foto dan Video Hewan, Catat Tanggalnya!

Taman Safari Indonesia (TSI) kembali menggelar International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) ke-34. Kompetisi tahunan itu mengajak masyarakat untuk mengeksplor keindahan dan keunikan alam yang jarang terlihat kemudian mengabadikannya dalam bentuk karya visual. Tahun ini, TSI mengangkat tema “The Picture of Nature’s Secret”.

Director of Commercial & Business Development Taman Safari Indonesia, Hans Manansang, menilai pesatnya arus digital dan konten visual membuat pihaknya melihat peluang yang besar bagi IAPVC dalam menyuarakan pesan konservasi, menjembatani ekspresi kreatif, serta kepedulian terhadap alam melalui cara yang fresh, relevan, dan menginspirasi.

“Saat ini, lebih dari 4,9 miliar orang menggunakan media sosial dan konten seperti foto dan video terbukti 40% lebih efektif dalam menyampaikan pesan. Oleh karena itu, kami percaya bisa menjadi jembatan strategis antara kreativitas dan kepedulian lingkungan,” kata dia dalam peluncuran IAPVC di Enchanting Valley by Taman Safari yang berlokasi di kawasan Taman Safari Bogor pada Rabu (18/6).

Baca Juga: Menyoal Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN)

Hans mengungkapkan, sejak pertama kali diselenggarakan pada 1991, IAPVC terus berkembang dan telah menjaring puluhan ribu karya dari berbagai negara. Di 2024 lalu misalnya, kompetisi ini diikuti lebih dari 8 ribu peserta dengan lebih dari 23 ribu karya terkumpul. 

“Kompetisi akan dibuka mulai 12 Juni hingga 30 Agustus 2025 dan  terbuka untuk fotografer profesional, penggemar fotografi, komunitas kreatif, hingga konten kreator. IAPVC ke-34 ini juga menggandeng fotografer dan jurnalis profesional sebagai dewan juri,” tambahnya.

Tahun ini, lanjut dia, IAPVC semakin adaptifnya dengan menghadirkan kategori video untuk mengikuti tren konsumsi konten visual yang terus berkembang. Kegiatan ini pun mendapat dukungan dari pemerintah melalui Kementerian Pariwisata.

Baca Juga: BPODT Dorong Promosi Danau Toba Lebih Agresif dan Berani Lewat Event Internasional

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani, menegaskan bahwa upaya konservasi tidak dapat dilakukan sendirian. Kompetisi seperti ini, kata dia, menjadi medium penting untuk membangun partisipasi publik melalui pendekatan kreatif lintas sektor. 

“Kami mengapresiasi konsistensi TSI dalam menyelenggarakan IAPVC sebagai bagian dari penguatan ekonomi kreatif. Kompetisi ini menunjukkan bahwa karya visual tidak hanya bernilai artistik, tetapi juga memiliki potensi ekonomi dan dampak sosial yang besar,” ujar dia. 

Selain itu, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, TSI akan menggelar roadshow IAPVC ke Taman Safari Solo, Taman Safari Bogor, dan Taman Safari Prigen, untuk menjangkau publik yang lebih luas.