Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dihantam Oversupply, Lotte Chemical Titan Pasang Rem Ekspansi

Dihantam Oversupply, Lotte Chemical Titan Pasang Rem Ekspansi Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) mengambil langkah konservatif dalam strategi bisnis tahun 2025 dengan memangkas belanja modal (capital expenditure/Capex) dan menurunkan target pertumbuhan pendapatan. Keputusan ini diambil di tengah tekanan berat industri petrokimia global akibat kelebihan pasokan (oversupply) dan tekanan harga jual.

Direktur FPNI, Calvin Wiryapranata, menyampaikan bahwa perusahaan hanya mengalokasikan Capex sebesar US$3 juta untuk tahun ini. Angka tersebut jauh lebih kecil dibandingkan belanja modal perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya. Hingga akhir kuartal I/2025, realisasi Capex tercatat baru mencapai US$538 ribu.

“Tahun ini Capex kami tidak besar karena turn-around besar sudah dilakukan di 2023. Jadi kebutuhan modal tahun ini relatif ringan,” kata Calvin dalam paparan publik yang digelar Jumat (20/6/2025).

Baca Juga: Lotte Chemical Titan (FPNI) Babak Belur! Rugi USD 8,3 Juta, Ekspor Amblas

Selain efisiensi Capex, FPNI juga menargetkan pertumbuhan pendapatan yang moderat, yakni hanya sebesar 5% untuk tahun 2025. Target tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang masih belum stabil.

“Tahun ini kami masih sangat konservatif. Industri petrokimia global masih berat, sehingga kami tidak berani pasang target pertumbuhan tinggi,” ujar Calvin.

Baca Juga: FPNI Putuskan Tak Bagikan Dividen ke Investor

Calvin menambahkan bahwa belum pulihnya pasar petrokimia global dipicu oleh melimpahnya pasokan dari Tiongkok dan negara lain yang membangun kapasitas produksi besar dalam dua tahun terakhir. Produk-produk impor tersebut membanjiri pasar domestik dan menekan harga jual di Indonesia.

“Kondisi ini menyebabkan margin spread kami sangat rendah, sementara biaya bahan baku masih tinggi karena mengikuti harga minyak dunia,” ungkapnya.

FPNI belum merencanakan ekspansi besar maupun pengembangan proyek baru untuk tahun ini. Perusahaan akan memfokuskan strategi pada efisiensi dan stabilitas operasional.

“Kami lebih memilih untuk menjaga stabilitas operasional dan memaksimalkan efisiensi,” pungkas Calvin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: