Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), memastikan skema pengiriman ekspor listrik dari RI ke Singapura bakal menggunakan kabel bawah laut.
Berdasarkan informasi pada postingan Instagram @info.gatrik salah satu poin penting dalam nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Singapura adalah pembangunan jalur transmisi antarnegara yang memanfaatkan kabel listrik bawah laut berteknologi tinggi (subsea power cable).
"Untuk mendukung distribusi listrik dari Indonesia ke Singapura, proyek ini akan memanfaatkan kabel listrik bawah laut (subsea power cable) berteknologi tinggi," tulis dalam keterangan tersebut, Rabu (25/06/2025).
Baca Juga: RI Siap Ekspor Listrik EBT 3,4 GW, Tapi Singapura Harus Penuhi Syarat Ini
Kabel bawah laut ini akan menghubungkan pembangkit listrik di wilayah Kepulauan Riau langsung ke jaringan distribusi listrik di Singapura, menjadikannya jalur energi strategis antarnegara.
Proyek ini merupakan bagian dari roadmap kerja sama energi regional dan menjadi fondasi awal dalam mewujudkan konektivitas lintas negara melalui inisiatif seperti ASEAN Power Grid.
Sistem transmisi yang digunakan adalah High Voltage Direct Current (HVDC), teknologi mutakhir yang dirancang untuk pengiriman listrik jarak jauh secara efisien dengan minim kehilangan daya.
Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia dan Singapura telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) ekspor-impor listrik sebesar 3,4 gigawatt (GW) hingga tahun 2035.
Baca Juga: Indonesia Mau Ekspor Listrik Hijau ke Singapura, Tapi Minta Mahar Rp162 T Plus Kawasan Industri
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diperlukan kapasitas sebesar 18,7 gigawatt peak (GWp) dari pembangkit tenaga surya dan 35,7 gigawatt hour (GWh) dari sistem baterai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement