Allianz Respon Rencana Danantara Rampingkan Asuransi BUMN

PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) menilai rencana konsolidasi perusahaan asuransi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap perusahaan asuransi swasta.

"Kalau saya ngelihatnya sih nggak ter-impact apa pun dengan asuransi di luar BUMN ya. Karena memang kan layer-nya beda," tegas Direktur Legal & Compliance Allianz Life Indonesia, Hasinah Jusuf, menyampaikan hal tersebut dalam agenda Media Gathering Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Bogor, Rabu (25/6/2025).

Baca Juga: Bancassurance Jadi Solusi Perluas Akses Asuransi Jiwa di Indonesia

Menurutnya, segmentasi pasar antara asuransi BUMN dan swasta berbeda secara struktural. Perusahaan asuransi BUMN disebut lebih banyak fokus pada produk asuransi kumpulan atau korporasi, sementara Allianz Life menggarap pasar individu.

“Biasanya kalau asuransi BUMN itu lebih banyak cover kumpulan. Kita itu sebenarnya ada antara kumpulan dan individu, tapi lebih banyak individu dibanding kumpulan,” tambah Hasinah.

Baca Juga: Investasi Danantara Mengalir ke Emiten Strategis, Siapa Saja yang Diuntungkan?

Dengan perbedaan fokus tersebut, Hasinah menegaskan bahwa konsolidasi antarperusahaan asuransi milik negara tidak memengaruhi lini bisnis asuransi jiwa individu yang menjadi kekuatan Allianz Life.

“Jadi saya nggak ngelihat itu impact-nya terlalu besar ke yang individu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Chief Operating Officer Danantara Indonesia, Dony Oskaria, menyampaikan bahwa konsolidasi asuransi BUMN bertujuan memperkuat daya saing industri dan meningkatkan efisiensi operasional.

Langkah ini akan melibatkan sekitar 16 entitas asuransi BUMN, termasuk Perum Jamkrindo, PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life), Asuransi Ekspor Indonesia, Jasa Raharja, Askrindo, Jasindo, dan Taspen. Termasuk pula entitas milik Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) seperti AXA Mandiri, BNI Life, dan BRI Life.