- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Blok Cepu Tembus 180 Ribu Barel per Hari, Pemerintah Targetkan Lompatan Besar di 2030

Pemerintah terus menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat ketahanan energi nasional. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, menyampaikan bahwa peningkatan produksi minyak di Blok Cepu, Bojonegoro, sebesar 30 ribu barel per hari menjadi salah satu capaian penting yang patut diapresiasi.
Dengan tambahan ini, total produksi dari Blok Cepu yang dikelola oleh ExxonMobil diperkirakan akan mencapai puncaknya sebesar 180 ribu barel per hari pada tahun 2025.
“Presiden sudah meresmikan peningkatan produksi ini dan itu menjadi capaian yang sangat baik. Dari Blok Cepu saja, produksi kita bisa mencapai 180 ribu barel per hari tahun ini. Ini angka yang sangat signifikan,” ujar Yuliot Tanjung usai menghadiri peresmian peningkatan produksi minyak 30 ribu barel di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (26/6)..
Pencapaian ini dinilai sangat positif dalam upaya mengejar target produksi nasional yang ditetapkan dalam APBN sebesar 605 ribu barel per hari tahun ini. Mengingat rata-rata produksi tahun lalu masih berada di angka 570 ribu barel per hari, peningkatan dari Blok Cepu diyakini menjadi salah satu pendorong utama tercapainya target tersebut.
Lebih jauh, pemerintah telah menyiapkan strategi jangka menengah hingga panjang untuk meningkatkan produksi minyak nasional. Target ambisius dicanangkan untuk tahun 2029 hingga 2030, yakni mencapai angka produksi antara 900 ribu hingga 1 juta barel per hari.
“Kita akan capai target itu secara bertahap. Caranya dengan mendorong percepatan eksplorasi di seluruh wilayah kerja. Seperti hari ini, dari empat titik eksplorasi saja sudah menghasilkan 30 ribu barel. Untuk wilayah kerja lain, pola yang sama akan kita terapkan,” jelas Yuliot.
Baca Juga: Tekankan Etika dan Moral, Yuliot Minta CPNS ESDM Tingkatkan Kompetensi
Selain eksplorasi, pemerintah juga akan memanfaatkan teknologi canggih di lapangan-lapangan yang mengalami penurunan produksi. “Kita akan terapkan metode seperti enhanced oil recovery (EOR) dan horizontal drilling. Teknologi ini terbukti bisa mempertahankan produksi dalam jangka panjang,” tambahnya.
Saat ini, sebanyak 61 wilayah kerja telah ditawarkan kepada pelaku usaha sebagai bagian dari upaya memperluas peluang investasi di sektor hulu migas. Dari sisi regulasi, pemerintah tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap peraturan yang berlaku untuk menciptakan iklim investasi yang lebih efisien dan atraktif.
“Kita juga sedang evaluasi insentif-insentif yang sudah diberikan. Apakah sudah cukup, atau perlu tambahan. Selain itu, proses perizinan akan kita sederhanakan dan integrasikan agar pelaku usaha bisa lebih cepat masuk ke tahap produksi,” ujarnya.
Yuliot juga menjelaskan bahwa penurunan produksi secara alami memang tak terhindarkan. Namun, dengan dukungan teknologi, produksi tetap bisa dijaga dalam jangka panjang.
Sementara itu, terkait perpanjangan kontrak operator Blok Cepu, pemerintah memastikan bahwa proses evaluasi masih berlangsung.
“Perpanjangan kontrak sedang dalam tahap evaluasi. Kita tetap memperhatikan kepastian bagi pelaku usaha yang telah berinvestasi di Indonesia,” pungkas Yuliot.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Istihanah
Editor: Istihanah
Tag Terkait:
Advertisement