- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
CDIA dan COIN Langsung ARA di Hari Pertama IPO, Analis: Euforia Wajar tapi Ada Batasnya
Kredit Foto: Uswah Hasanah
Dua emiten anyar, PT Cipta Daya Inovasi Asia Tbk. (CDIA) dan PT Indokripto Koin Semesta Tbk. (COIN), langsung melesat menyentuh auto reject atas (ARA) pada hari pertama perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/7/2025). Kenaikan tajam ini didorong oleh permintaan pasar yang sangat tinggi, tercermin dari kelebihan permintaan (oversubscribe) ratusan kali dalam masa penawaran umum perdana saham (IPO).
Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyatakan penguatan tersebut wajar karena didukung kombinasi valuasi menarik, fundamental kuat, dan prospek bisnis menjanjikan. "CDIA dan COIN sama-sama mengalami oversubscribebesar, CDIA bahkan hingga 400 kali. Itu mencerminkan demand yang luar biasa kuat," ujar Nafan.
CDIA, yang bergerak di sektor energi dan infrastruktur, disebut memiliki katalis positif dari pertumbuhan kinerja keuangan tahun 2024 yang melonjak dibandingkan tahun sebelumnya. "Permintaan terhadap energi tetap tinggi, dan lini bisnisnya terus berkembang. Itu sebabnya investor melihat potensi jangka panjang," kata Nafan.
Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat ke 6.943, Saham COIN dan CDIA Kompak Tancap Gas di Debut Perdana
Sementara COIN yang bergerak di sektor keuangan digital dan derivatif kripto, menurut Nafan, menangkap peluang dari pasar berjangka yang masih berkembang di Indonesia. "Pasar berjangka masih developing. COIN menangkap momen itu," ucapnya.
Namun, ia mengingatkan bahwa euforia pasca-IPO bersifat sementara dan investor perlu bersiap menghadapi fase penyeimbangan harga. "Setelah demand tinggi, supply pasti menyusul. Maka, potensi profit taking dalam jangka pendek sangat terbuka," imbuh Nafan.
Sementara itu, Senior Equity Analyst Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas, menyebut bahwa lonjakan saham CDIA dan COIN tak lepas dari kombinasi narasi kuat dan fundamental yang solid. "Kalau kita lihat secara historis, ARA di hari pertama IPO bukan hal baru. Tapi dalam kasus CDIA dan COIN, ini bukan cuma soal euforia. Ada faktor fundamental yang mendasari," kata Sukarno.
Baca Juga: Setelah BREN dan CUAN, Kini CDIA! Tangan Dingin Prajogo Pangestu Bikin Investor Kepincut
CDIA dinilai menarik dari sisi pertumbuhan dan valuasi. "Pertumbuhannya cukup bagus, margin-nya tebal, dan secara valuasi masih relatif undervalued dibanding rata-rata emiten sejenis," jelasnya.
COIN pun dinilai murah secara price to book value (PBV) dan memiliki potensi dari pertumbuhan pasar derivatif. "Ceritanya kuat, dan pasar sangat responsif terhadap itu," ujar Sukarno.
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan IPO tidak bisa disamaratakan untuk semua emiten. “Tren IPO yang langsung ARA tidak bisa dianggap sinyal bahwa semua saham IPO akan sukses. Itu tergantung narasi dan kualitas emitennya,” tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement