- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Setelah BREN dan CUAN, Kini CDIA! Tangan Dingin Prajogo Pangestu Bikin Investor Kepincut
Kredit Foto: Barito Pacific
Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali disemarakkan oleh emiten anyar yang langsung menyedot perhatian pasar. PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), anak usaha dari konglomerasi Barito Group milik taipan Prajogo Pangestu, resmi melantai di papan pengembangan BEI pada 8 Juli 2025.
Meski baru berdiri pada Februari 2023, CDIA sukses menggelar penawaran umum perdana saham (IPO) yang mencetak rekor fantastis. Sebanyak 12,48 miliar saham ditawarkan kepada publik dengan harga Rp190 per saham, dan berhasil menghimpun dana hingga Rp2,37 triliun. Antusiasme pasar begitu besar—saham CDIA mengalami kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 400 kali, dengan total pesanan mencapai kisaran Rp30 triliun.
Seremoni pencatatan saham pun menjadi momen penting bagi keluarga Pangestu. Putra sulung konglomerat Prajogo Pangestu, Agus Salim Pangestu, yang kini menjabat Direktur Utama PT Barito Pacific Tbk (BRPT), turut hadir langsung dalam acara tersebut. Ia menegaskan bahwa IPO CDIA merupakan kontribusi sektor swasta dalam mendukung program pembangunan nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Demi Dukung Target 8% Prabowo, Anak Prajogo Pangestu Turun Gunung Kawal Listing CDIA di Bursa
“Harus support Pak Presiden punya growth yang 8%, dan untuk Chandra Asri, infrastruktur itu penting untuk growth-nya. Jadi semoga bisa mendukung negara dan programnya Pak Presiden,” ujar Agus Salim, Rabu (9/7/2025).
Presiden Direktur CDIA, Fransiskus Ruly Aryawan, menyebut IPO ini sebagai pencapaian bersejarah dalam lanskap pasar modal Indonesia. Menurutnya, minat investor mencerminkan besarnya kepercayaan pasar terhadap sektor infrastruktur sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pencatatan saham perdana ini adalah tonggak penting dalam membangun fondasi pertumbuhan jangka panjang CDI Group,” kata Ruly.
Di balik euforia pasar, CDIA menyimpan portofolio bisnis yang luas di sektor energi, logistik, pelabuhan, dan penyediaan air bersih. Anak usahanya, seperti PT Chandra Shipping International (CSI), PT Marina Indah Maritim (MIM), dan PT Krakatau Chandra Energi (KCE), menjadi ujung tombak ekspansi strategis. KCE bahkan menggandeng Krakatau Posco dalam mengoperasikan pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) 200 MW berbasis off-gas, serta mengembangkan ekosistem kendaraan listrik melalui SPKLU.
CDIA juga memperkuat posisinya di sektor logistik lewat tujuh kapal pengangkut bahan kimia dan gas, serta dermaga berkapasitas 35.000 DWT milik PT Redeco Petrolin Utama (RPU). Di sektor air, PT Krakatau Tirta Industri (KTI) menjadi penyedia utama air bersih bagi kawasan industri dan rumah tangga di Cilegon dan Gresik, dengan kapasitas pengolahan lebih dari 3.400 liter per detik.
Dari sisi performa keuangan, CDIA mencatat lonjakan laba bersih signifikan—dari US$1,87 juta pada 2023 menjadi US$32,69 juta di 2024, atau setara Rp533,3 miliar. Pendapatan pun naik menjadi US$102,25 juta, dari sebelumnya US$75,76 juta.
Baca Juga: Debut Gemilang! Saham Chandra Daya Investasi (CDIA) Terbang 34,74%
Kisah sukses CDIA ini hanya satu dari sekian banyak IPO gemilang yang dilahirkan oleh ekosistem bisnis Prajogo Pangestu. Sebelumnya, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mencatat sejarah dengan IPO sebesar Rp3,13 triliun pada Oktober 2023 dan mengalami oversubscription lebih dari 135 kali. Kini, BREN menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI, menembus Rp1.400 triliun.
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)—induk dari CDIA—telah menjadi bagian indeks MSCI Global Standard dengan valuasi pasar Rp787 triliun. Sementara itu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) tetap menjadi salah satu perusahaan energi dan petrokimia terkemuka dengan kapitalisasi lebih dari Rp125 triliun.
Tak ketinggalan, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mencatatkan rekor spektakuler sejak IPO Maret 2023. Dari harga penawaran Rp220, saham CUAN kini melesat hingga ke level Rp13.200—melonjak lebih dari 4.700% dalam waktu dua tahun. PT Petrosea Tbk (PTRO), entitas tambang yang juga dalam orbit Barito Group, juga menunjukkan kinerja saham yang stabil dan atraktif bagi investor jangka panjang.
Melalui IPO CDIA, daftar panjang kesuksesan Grup Barito di pasar modal kian lengkap—membangun narasi bahwa setiap emiten yang diluncurkan oleh gurita usaha Prajogo Pangestu bukan hanya sekadar ekspansi bisnis, melainkan strategi jangka panjang untuk menopang pembangunan nasional dan memperkuat fondasi ekonomi Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement