PMI Terjaga di Atas 50%, Ekspansi Industri Tetap Berlanjut

Kinerja sektor industri pengolahan nasional pada triwulan II 2025 menunjukkan pelemahan meskipun masih berada dalam fase ekspansi. Bank Indonesia (BI) mencatat Prompt Manufacturing Index (PMI)-BI sebesar 50,89%, turun dari 51,67% pada triwulan sebelumnya.

Meski menurun, PMI tetap di atas angka 50%, menandakan ekspansi. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan bahwa sebagian besar komponen pembentuk PMI masih menunjukkan tren positif.

"Mayoritas komponen berada pada fase ekspansi yaitu Volume Produksi, Volume Persediaan Barang Jadi, dan Volume Total Pesanan," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (18/7/2025).

Baca Juga: PMI Manufaktur Melemah, Pengusaha Tunggu Empat Kebijakan

Dari sisi sublapangan usaha, beberapa sektor mencatat ekspansi tertinggi, antara lain Industri Mesin dan Perlengkapan, Industri Kertas dan Barang dari Kertas, serta Industri Makanan dan Minuman. Temuan ini sejalan dengan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia yang menunjukkan pertumbuhan sektor industri pengolahan dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 1,29%.

Melihat ke depan, BI memprakirakan ekspansi akan berlanjut pada triwulan III 2025. PMI-BI diproyeksikan sedikit melemah ke 50,85%, namun tetap berada di atas ambang batas ekspansi.

Baca Juga: RI Tengah Kembangkan Pendekatan Baru dalam Industrialisasi

“Mayoritas komponen diprakirakan tetap ekspansif, dengan indeks tertinggi pada Volume Persediaan Barang Jadi, diikuti Volume Produksi, Volume Total Pesanan, dan Kecepatan Penerimaan Barang Input,” jelas Denny.

Selain itu, mayoritas sublapangan usaha juga diprediksi melanjutkan ekspansi. Tiga sektor yang berpotensi memimpin adalah Industri Logam Dasar, Industri Alat Angkutan, serta Industri Kertas dan Barang dari Kertas.