Resmi Meluncur, Koperasi Merah Putih Bakal jadi Pusat Layanan Keuangan dan Digitalisasi Desa

Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih diluncurkan oleh Pemerintah pada Senin (21/7). Adapun koperasi ini sebagai pusat layanan keuangan dan digitalisasi ekonomi desa, menghadirkan akses pembayaran, distribusi logistik, dan agen perbankan di tingkat lokal.

Peluncuran resmi 80.081 koperasi dilakukan dalam peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78 dan diklaim menjadi tonggak baru wajah koperasi Indonesia yang modern, digital, dan terintegrasi.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan koperasi tidak hanya berfungsi sebagai lembaga simpan pinjam atau produsen, tetapi juga sebagai pusat layanan ekonomi digital bagi warga desa.

Baca Juga: Program Koperasi Desa Merah Putih dan BRIvolution Pacu Pertumbuhan BRI ke Depan

“Agen pupuk, pembayaran listrik Pak nanti bisa di Kopdes. Dirut PLN mengatakan setiap orang bayar di sini nanti kita akan dapat Rp 1.000 sampai Rp 2.000,” jelas Zulkifli Hasan dalam Peluncuran Kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).

Diketahui bahwa Koperasi Merah Putih juga akan memanfaatkan aset lokal seperti balai desa dan sekolah tidak terpakai untuk menjalankan operasional.

Selain melayani pembayaran listrik dan pupuk bersubsidi, koperasi juga akan menjadi mitra strategis Himbara dalam menyediakan layanan keuangan inklusif melalui digital channel seperti Brilink, BNIlink, dan Mandirilink.

"Belum nanti ada agen Brilink, agen BNIlink, agen Mandirilink, setiap transaksi seluruh desa tidak perlu jauh-jauh, cukup ke Kopdes Pak. Nanti Kopdes dapat komisi dan usaha potensi sesuai potensi desa kelurahan masing-masing," ungkapnya.

Baca Juga: Dukung Kemandirian Ekonomi Desa, BRI Optimalkan Peran Koperasi Merah Putih dan Agen BRILink

Saat ini, dari total 80.081 koperasi yang sudah terbentuk secara hukum, sebanyak 108 koperasi percontohan telah siap beroperasi penuh.

Program ini ditargetkan menjangkau seluruh desa dan kelurahan dalam tiga bulan ke depan, sebagai bagian dari transformasi layanan publik dan distribusi ekonomi berbasis digital di desa.

Zulhas juga menambahkan bahwa koperasi desa akan menjadi titik awal tumbuhnya unit usaha produktif rakyat dan sentra ekonomi baru di desa dalam tiga hingga empat tahun ke depan.