Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Maybank Indonesia Bukukan Laba Rp576 Miliar, Melejit 348%!

Maybank Indonesia Bukukan Laba Rp576 Miliar, Melejit 348%! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) mencatat lonjakan laba bersih sebesar 348,1% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp576 miliar pada Semester I-2025. Kenaikan signifikan ini ditopang oleh pertumbuhan laba operasional dan penurunan tajam biaya provisi.

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan, menyatakan bahwa pertumbuhan laba didorong oleh peningkatan pendapatan top line seiring ekspansi kredit berkelanjutan pada segmen utama, termasuk wealth management, pembiayaan otomotif, UMKM, dan korporasi lokal skala besar.

“Kami berada di jalur yang tepat dalam memperkuat segmen utama yang terus menunjukkan pertumbuhan dan ketahanan di tengah tantangan ekonomi global,” ujar Steffano dalam keterangan resmi, Rabu (30/7/2025).

Baca Juga: Maybank Sekuritas Lepas 1,7 Miliar Saham Tambang Milik Grup Bakrie (BRMS)

Laba sebelum pajak (PBT) naik 170,4% menjadi Rp766 miliar. Pendapatan bunga tumbuh 5,1% menjadi Rp6,64 triliun, dan net interest income (NII) naik 1,7% menjadi Rp3,57 triliun. Pendapatan non-bunga (NOII) melonjak 19% menjadi Rp975 miliar, terutama dari pendapatan fees Global Market yang naik lebih dari tiga kali lipat menjadi Rp178 miliar.

Meskipun beban overhead meningkat 5,8% akibat investasi pada teknologi informasi dan SDM, gross operating incometetap tumbuh 5% menjadi Rp4,55 triliun. Laba operasional sebelum provisi (PPOP) naik 2,8% menjadi Rp1,24 triliun. Biaya provisi menurun tajam 46,2% setelah pencadangan besar-besaran tahun lalu.

Baca Juga: Jaga Kepercayaan Investor, Maybank Finance (BIIF) Lunasi Obligasi Rp101,86 Miliar

Dari sisi kualitas aset, rasio kredit bermasalah (NPL) gross turun menjadi 2,4% dan net NPL menjadi 1,5%. Kredit total turun tipis 1,1% menjadi Rp121,69 triliun karena penyesuaian portofolio korporasi, sementara kredit ritel dan UKM tetap tumbuh.

Bank juga mencatat posisi likuiditas dan permodalan yang solid dengan CAR 26,6%, LCR 152,2%, dan NSFR 106,8%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: