Dua Emiten Saham Ini Bolak-balik Disuspensi BEI Imbas Harga Naik Tajam

Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan perdagangan saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) dan PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE) mulai sesi I Kamis, 31 Juli 2025.

Padahal, keduanya baru saja dibuka kembali pada 30 Juli usai disuspensi sehari sebelumnya. Langkah ini diambil otoritas bursa menyusul lonjakan harga yang dinilai tidak wajar dalam waktu singkat.

“Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) dan sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I tanggal 31 Juli 2025 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut,” jelas BEI dalam keterangan resmi.

Baca Juga: IHSG pada 31 Juli 2025 Dibuka Merosot ke Level 7.528

Pada penutupan perdagangan Rabu (30/7), PGUN melesat 25% ke level Rp1.425. Dalam sepekan terakhir, PGUN sudah naik hingga 93,88%, bahkan secara bulanan melejit 163,89%.

Nasib serupa juga menimpa HOPE. “Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE) dan sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I tanggal 31 Juli 2025 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut,” terang pihak bursa.

Baca Juga: Loncat 690%, Laba Perusahaan Sawit Haji Isam (PGUN) Tembus Rp83,53 Miliar di Semester I 2025

Saham HOPE sendiri terpantau naik 9,82% ke level Rp123 pada akhir perdagangan Rabu kemarin. Dalam sepekan terakhir, nilainya telah meningkat 32,26%, dan bahkan mencatat kenaikan 146% selama sebulan.

BEI pun menegaskan pentingnya keterbukaan informasi dalam kondisi seperti ini. “Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” tutup pihak BEI