Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Chandra Asri Sulap Sampah Plastik Jadi BBM, Dipakai Perajin Batik hingga UMKM

Chandra Asri Sulap Sampah Plastik Jadi BBM, Dipakai Perajin Batik hingga UMKM Kredit Foto: Chandra Asri
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) mencatatkan terobosan penting dalam pengelolaan sampah dengan berhasil mengubah limbah plastik menjadi bahan bakar terbarukan bernama PLUSRI.

Sampah plastik yang sebelumnya menjadi beban lingkungan kini diolah menjadi dua jenis bahan bakar alternatif, yaitu Solar Plas dan Minyak Tanah Plas. Inovasi ini dikembangkan di fasilitas Industri Pengolahan Sampah Terpadu (IPST) ASARI yang berlokasi di Cilegon, Provinsi Banten. 

Circular Economy & Partnership Manager Chandra Asri Group, Nicko Setyabudi, menjelaskan selain memberikan solusi atas permasalahan sampah plastik, PLUSRI juga mendukung penyediaan bahan bakar alternatif terbarukan yang mampu memenuhi kebutuhan energi di sektor UMKM dan komunitas. 

Baca Juga: Benarkah Chandra Asri (TPIA) Mau Beli SPBU Exxon di Singapura? Manajemen Ungkap Faktanya

“PLUSRI merupakan salah satu produk inisiatif ekonomi sirkular Chandra Asri Group. Sebagaimana perusahaan memiliki fokus terhadap implementasi sirkularitas, dalam pengelolaan sampah plastik secara bijak, PLUSRI menjadi contoh nyata bagaimana sampah plastik dapat diolah menjadi sumber daya energi yang memiliki nilai lingkungan, ekonomi dan sosial.” jelas Nicko dalam keterangannya, Senin (4/8/2025).

Nicko mengatakan minyak pirolisis PLUSRI ini telah dimanfaatkan oleh berbagai pelaku industri lokal, termasuk perajin batik untuk proses pemanasan malam dan pewarnaan, produsen batu bata, pengolah makanan skala rumahan, serta mendukung logistik komunitas sekitar wilayah operasional perusahaan.

Hasil uji laboratorium oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian ESDM menunjukkan kualitas Solar Plas memiliki angka setana di atas 50—lebih tinggi dari biosolar konvensional. Sementara Minyak Tanah Plas mencatat kadar sulfur hanya 21 ppm, jauh di bawah ambang batas maksimal 2.000 ppm.

Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) Diam-diam Lepas Puluhan Juta Saham CDIA

Batik Krakatoa, salah satu pelaku industri perajin batik khas Cilegon, turut mengapresiasi pemanfaatan PLUSRI dalam proses produksinya.

“Ketersediaan Minyak Tanah Plas sangat membantu proses pencairan lilin (malam), yang merupakan bagian penting dalam produksi batik. Kami berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Chandra Asri Group sebagai bagian dari pemberdayaan sektor UMKM,” ucap perwakilan Batik Krakatoa.

Dengan keberhasilan inovasi ini, Chandra Asri tidak hanya menyelesaikan persoalan sampah plastik, tetapi juga membuka peluang penyediaan bahan bakar alternatif terbarukan yang aplikatif di sektor-sektor ekonomi masyarakat.

Baca Juga: Prajogo Pangestu Melalui TPIA Masuk ke SSIA, Bakal Ubah Peta Kawasan Industri?

Langkah ini mempertegas komitmen Chandra Asri dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan penguatan ekosistem energi yang ramah lingkungan melalui pendekatan ekonomi sirkular.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo

Advertisement

Bagikan Artikel: