Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prajogo Pangestu Melalui TPIA Masuk ke SSIA, Bakal Ubah Peta Kawasan Industri?

Prajogo Pangestu Melalui TPIA Masuk ke SSIA, Bakal Ubah Peta Kawasan Industri? Kredit Foto: Surya Internusa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), entitas petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu, mengakuisisi 284,84 juta saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), setara 6,05% kepemilikan. Aksi ini tercatat dalam laporan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 15 Juli 2025 melalui rekening efek Pengelolaan Dana Nasabah Individual (PDNI) CAP Fund di PT Bank BJB Tbk.

Langkah TPIA dinilai bukan sekadar investasi portofolio, melainkan bagian dari strategi ekspansi ke industri hilirisasi dan pengembangan kawasan industri hijau yang tengah menjadi fokus pemerintah.

Analis investasi Infovest Utama, Ekky Topan, menilai akumulasi saham ini berpotensi strategis. “Melihat profil TPIA, kawasan industri SSIA bisa menjadi bagian dari rantai pasok petrokimia dan hilirisasi energi yang berkelanjutan,” ujar Ekky, Jumat (18/7/2025).

Baca Juga: Ikuti Jejak Grup Djarum, Emiten Prajogo (TPIA) Serok Ratusan Juta Saham SSIA

Masuknya TPIA diyakini dapat mendorong valuasi SSIA, terutama melalui sinergi dengan jaringan industri Grup Prajogo. SSIA sebelumnya juga menarik minat Grup Djarum lewat PT Saratoga Sentra Business (SSB), memunculkan spekulasi potensi persaingan kendali. Namun Ekky menilai kolaborasi lebih mungkin terjadi.

“Grup Djarum kuat dalam pendanaan, sedangkan Grup Prajogo unggul di sektor industri dan hilirisasi. Jika bersinergi, peluang pengembangan kawasan industri hijau SSIA akan semakin besar,” jelasnya.

Aksi ini turut memicu lonjakan harga dan volume saham SSIA di pasar. Namun Ekky mengingatkan potensi koreksi jangka pendek karena saham dalam kondisi overbought. Saat ini, price to book value (PBV) SSIA telah mencapai 2, lebih tinggi dibanding emiten sejenis seperti BEST, KIJA, dan DMAS.

Baca Juga: Dalam Senyap, Grup Djarum Tambah Lagi Koleksi Saham SSIA

Di sisi lain, kinerja keuangan SSIA masih mencatat kerugian. Namun dukungan dari TPIA berpeluang mempercepat pengembangan proyek Smartpolitan, terutama pada sektor energi terbarukan, petrokimia hijau, dan manufaktur ramah lingkungan.

Ekky memperkirakan aksi korporasi lanjutan seperti rights issueprivate placement, atau pembentukan joint venture bisa terjadi dalam waktu dekat. Meski menjanjikan, investor ritel diimbau tetap berhati-hati.

“Masuknya investor besar menarik, tapi perubahan fundamental tidak instan. Harga saham bisa mendahului kinerja,” pungkas Ekky.

Sementara itu, saham TPIA terpantau menguat ke level Rp9.725 pada pembukaan perdagangan pagi ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: