Premi Asuransi Jiwa Rp87,48 Triliun, Susut 0,57% Semester I-2025

Pendapatan premi sektor asuransi jiwa tercatat turun 0,57% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp87,48 triliun hingga Juni 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tren ini terjadi di tengah kondisi permodalan industri yang masih kuat.

“Secara umum, permodalan industri asuransi komersial masih menunjukkan kondisi yang solid, dengan risk based capital(RBC) asuransi jiwa dan asuransi umum serta reasuransi masing-masing sebesar 473,55% dan 312,33%, jauh di atas ambang batas minimum 120%,” ujar Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK Juli 2025, Senin (4/8/2025).

Baca Juga: Polis Asuransi Disesuaikan, OJK Jamin Pengawasan Ketat

Meski demikian, penurunan premi di sektor jiwa kontras dengan kinerja sektor asuransi umum dan reasuransi yang justru mencatatkan pertumbuhan 2,04% yoy menjadi Rp78,77 triliun. Alhasil, total premi industri asuransi komersial hanya tumbuh tipis 0,65% menjadi Rp166,26 triliun pada paruh pertama tahun ini.

Baca Juga: Miris! Penetrasi Asuransi RI di Bawah 3%, OJK Soroti Risiko Perlindungan Masyarakat

Sementara dari sisi aset, industri asuransi mencatat pertumbuhan 3,27% yoy menjadi Rp1.163,11 triliun. Dari total tersebut, aset asuransi komersial berkontribusi sebesar Rp939,88 triliun.

OJK menilai perlambatan premi asuransi jiwa mencerminkan tantangan struktural yang perlu direspons melalui penguatan tata kelola dan peningkatan literasi keuangan masyarakat. Langkah ini dinilai krusial untuk menjaga keberlanjutan industri asuransi jiwa di tengah stagnasi pertumbuhan premi.