Grup Sinarmas (DSSA) Gandeng LG dalam Proyek Data Center Senilai Rp1,22 Triliun

Emiten Grup Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melalui entitas anaknya resmi menandatangani transaksi afiliasi bernilai fantastis sebesar Rp1,22 triliun dengan PT LG Sinarmas Technology Solutions (LGSM), terkait pengembangan proyek pusat data SMX01.

Dalam keterbukaan informasi yang dilansir Rabu (6/8), manajemen menjelaskan bahwa transaksi dilakukan oleh entitas Perseroan, PT Kuningan Mas Gemilang (KMG) sebagai pihak pemberi kerja. Sementara itu, LGSM yang merupakan entitas ventura bersama DSSA, ditunjuk sebagai kontraktor pelaksana proyek.

“Pada tanggal 4 Agustus 2025, telah ditandatangani perjanjian sehubungan dengan transaksi senilai Rp1.226.728.020.000, tidak termasuk pajak dan biaya lain yang mungkin berlaku untuk masing-masing PT Kuningan Mas Gemilang (KMG) dan PT LG Sinarmas Technology Solutions (LGSM),” ujar manajemen.

Baca Juga: Kinerja Moncor, Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Masuk Fortune Southeast Asia 500

Dalam kesepakatan tersebut, KMG membeli berbagai pekerjaan sistem dari LGSM. Ruang lingkup pekerjaan meliputi sistem MEP, LLE, ICT, keamanan, serta sistem manajemen dan pengendalian terpadu, yang akan menunjang infrastruktur pusat data SMX01.

Langkah ini bukan sekadar transaksi biasa. DSSA memanfaatkan potensi bisnis digital yang terus tumbuh di tengah era akselerasi ekonomi berbasis data. Sejak 2023, perusahaan telah mulai menjajaki layanan pusat data sebagai bagian dari transformasi menuju ekosistem teknologi digital yang terintegrasi dan berkelanjutan.

"Transaksi dilakukan dengan mempertimbangkan kapabilitas LGSM dalam menyediakan dukungan teknis dan operasional yang terintegrasi dengan sistem Perseroan, mengoptimalkan sinergi antar lini bisnis yang tengah dikembangkan, memperkuat kolaborasi internal, serta meningkatkan kecepatan dan efektivitas koordinasi dalam pengambilan keputusan strategis," jelas manajemen DSSA.

Baca Juga: Laba Operasional Awal LG Electronics Turun Dua Digit

Dari sisi manfaat, perusahaan menilai kerja sama ini sangat strategis. Tidak hanya menangkap peluang dari pertumbuhan pasar digital, tetapi juga mendukung diversifikasi pendapatan, meningkatkan kualitas layanan digital yang dapat memperkuat daya saing, serta memperluas pangsa pasar DSSA dalam industri data center yang andal dan berstandar tinggi.

Lebih lanjut, manajemen menegaskan bahwa transaksi ini tergolong sebagai transaksi afiliasi, namun bukan merupakan transaksi benturan kepentingan. “Karena tidak terdapat perbedaan antara kepentingan ekonomis Perseroan dengan kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan pemegang saham utama Perseroan, yang dapat merugikan Perseroan,” tandasnya.