- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Merdeka Tanpa Stigma, Pertamina Patra Niaga Ajak Sobat Jiwa Rayakan Hari Kemerdekaan
Kredit Foto: Ist
“Dulu saya lebih banyak diam di rumah, tidak punya aktivitas dan seringnya melamun. sekarang bisa ikut lomba dan tertawa bersama,” ujar Lesmana, salah satu peserta lomba kemerdekaan di Gedung Serbaguna Lentera Jiwa, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Senyumnya merekah, suaranya pun menggelora ketika ia bernyanyi, memeriahkan suasana lomba penuh tawa.
Momen ini menjadi potret nyata dari kegiatan “Pulih Jiwa, Merdeka Raga” yang digelar Fuel Terminal Bandung Pertamina Patra Niaga. Sebanyak 12 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang telah pulih, berbaur dengan warga desa dan para pendamping, merayakan HUT RI ke-80 lewat delapan lomba meriah. Mulai dari memasukkan pensil ke botol, joget balon, memindahkan terigu, mengupas telur, hingga estafet sarung, semuanya berlangsung hangat dan penuh keceriaan.
Lebih dari sekadar lomba, program ini menjadi bagian dari upaya pemberdayaan sobat jiwa sebutan bagi ODGJ yang pulih dan juga ODMK (orang dengan masalah kejiwaan). Melalui kegiatan ini, stigma berangsur terkikis, kesempatan berdaya kembali terbuka. Hasilnya pun sudah terasa: 15 anggota kelompok usaha aktif, pendapatan kelompok mencapai Rp 5.000.000 per bulan, 200 pohon tertanam di DAS Citarum, hingga produk usaha berupa camilan, lilin aromaterapi, serta tas dari eceng gondok dengan 50 kg bahan baku dimanfaatkan setiap bulannya.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Gaet SRC, Perluas Distribusi Bright Gas di Pulau Jawa
“Semangat kemerdekaan adalah merdeka dari stigma dan diskriminasi. Kami ingin menunjukkan bahwa pulih itu mungkin, dan setiap orang berhak mendapat kesempatan kedua,” ujar Roberth Marchelino Verieza, Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga.
Dengan kegiatan “Pulih Jiwa, Merdeka Raga”, Pertamina Patra Niaga berharap semangat kemerdekaan dapat dirasakan secara setara oleh semua, tanpa terkecuali, sehingga tercipta masyarakat yang lebih peduli, inklusif, dan saling menguatkan.
Acara ditutup dengan pembagian hadiah berupa tumbler, tea pot, totebag, dan alat tulis bagi para pemenang, disertai harapan agar Desa Pangauban terus menjadi contoh Desa Inklusif di Kabupaten Bandung Barat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement