Keluar dari PPK, Saham REAL Naik 16% di Sesi Pertama di Tengah Anjloknya IHSG

Saham PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) mengalami kejutan positif pada perdagangan Selasa (9/9/2025). Emiten berkode REAL tersebut mencetak kenaikan fantastis sebesar 16% pada penutupan Sesi I, bersamaan dengan keputusan pengeluaran sahamnya dari Papan Pemantauan Khusus (PPK) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Keputusan pelepasan dari daftar pemantauan khusus ini telah diumumkan BEI pada Senin (8/9) sore. BEI menilai bahwa perdagangan saham REAL telah kembali memenuhi seluruh ketentuan mengenai likuiditas perdagangan dan keterbukaan informasi yang dipersyaratkan.

Normalisasi status perdagangan dan sentimen positif dari investor langsung terefleksi dalam performa saham. REAL tidak hanya naik tajam, tetapi juga mengalami volume perdagangan yang sangat tinggi, mencapai lebih dari Rp 65 miliar hanya dalam sesi pertama perdagangan.

Aditya Prayoga, Analis di Pintraco Sekuritas, melihat lonjakan ini sebagai bagian dari momentum penguatan saham-saham berkapitalisasi kecil (small cap) yang sedang terjadi di pasar. 

Baca Juga: Wall Street Menguat, Pasar Saham Optimistis The Fed Segera Pangkas Suku Bunga AS

Ia juga mengungkapkan adanya rumor yang memperkuat sentimen. "Selain itu, saat ini REAL dirumorkan sedang dilirik oleh investor asing. Hal ini terlihat dari data perdagangan kemarin (8/9) dimana investor asing mencatatkan net buy 8 juta lembar saham REAL," tambahnya.

Dari sisi analisis teknikal, pergerakan REAL menunjukkan sinyal yang sangat kuat. Aditya memaparkan, "Secara technical, REAL telah berhasil breakout dari resistance area di level 50. Dengan breakout ini, target awal harga berpotensi berada di kisaran level 75-80."

Lebih lanjut, ia memberikan proyeksi yang lebih optimis, "Apabila harga berhasil bertahan dan konsolidasi di area tersebut, target selanjutnya yang dapat dituju adalah area psikologis 100."

Keputusan BEI untuk mengeluarkan REAL dari Papan Pemantauan Khusus dianggap sebagai angin segar yang memulihkan kepercayaan investor terhadap prospek dan tata kelola perusahaan.