Dolar Melemah, Trump Nantikan Pemangkasan Suku Bunga Jumbo

Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap mayoritas mata uang utama pada perdagangan di Senin (15/9). Pelemahan ini seiring antisipasi pasar terhadap keputusan pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed).

Dilansir dari Reuters, Selasa (16/9), Indeks dolar (DXY), yang mengukur kekuatan greenback terhadap mata uang utama lainnya, turun 0,4% ke psisi 97,273. Ia merupakan capaian terendah dalam hampir satu pekan.

Baca Juga: Trump Ingin Suku Bunga Dipangkas Jumbo

Investor saat ini sepenuhnya memperkirakan pemangkasan dua puluh lima basis poin dalam rapat dari Federal Open Market Committee (FOMC). Investor juga akan mencermati proyeksi suku bunga terbaru dalam “dot plot” serta arahan bank sentral untuk mengukur laju pelonggaran selanjutnya.

“Pasar menunjukkan sikap menunggu. Trader lebih memilih berada di pinggir sambil menunggu hasil rapat bank sentral, sementara pergerakan saat ini banyak dipicu oleh aksi penyesuaian posisi,” kata Analis Pepperstone, Michael Brown.

Pelemahan dolar juga dipicu oleh pernyataan terbaru dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Ia kembali menekan bank sentral agar melakukan pemangkasan lebih agresif. Trump menilai langkah itu akan mendukung penguatan sektor perumahan di AS.

Selain The Fed, investor juga menunggu keputusan suku bunga dari Bank of Japan, Bank of England, Bank of Canada, dan Norges Bank. 

Baca Juga: Pemerintah Turunkan Bunga Kredit Koperasi Merah Putih Jadi 2%

Inggris dan Jepang diperkirakan mempertahankan suku bunga, dengan perhatian pasar tertuju pada rencana bank sentral memperlambat pengurangan obligasi pemerintah dari London. Di sisi lain, pasar juga menyoroti sinyal potensi kenaikan suku bunga.