Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Tanyakan Transparansi TGUK soal Dana IPO dan Gerai Baru

Bursa Tanyakan Transparansi TGUK soal Dana IPO dan Gerai Baru Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah menelusuri transaksi dan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana (IPO) PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) setelah menemukan sejumlah kejanggalan dalam laporan keuangan perusahaan. 

Penelusuran ini mencakup transaksi pengadaan melalui perantara, penggunaan dana IPO, hingga pencatatan uang muka aset tetap yang dinilai tidak transparan.

Dalam surat tanggapan tertanggal 30 September 2025, TGUK memberikan penjelasan atas permintaan klarifikasi BEI mengenai perbedaan data transaksi, nama vendor, serta ketiadaan bukti pembayaran langsung dalam sejumlah kegiatan operasional.

Perseroan mengakui pengadaan persediaan dilakukan melalui empat perusahaan perantara, yakni PT Integral Indo Asia Pasifik, PT Patra Nusantara Energy, PT Satya Petroleum Nusantara, dan PT Semua Hanya Titipan. Adapun pengadaan sebenarnya dilaksanakan oleh lima vendor lain, termasuk CV Mitra Kontras Persada dan PT Mahija Karya Persada.

“Terjadi miss-informasi. Empat PT merupakan pihak perantara yang ditunjuk Perseroan, sedangkan pengadaan dilakukan oleh pihak yang tercantum dalam BAST,” tulis manajemen TGUK dalam surat resmi kepada BEI, dikutip Senin (6/10/2025).

Baca Juga: Lima Saham Kena Suspensi Bursa, Ada BUVA hingga TINS

TGUK juga menyatakan tidak memiliki perjanjian langsung dengan vendor pengadaan, karena seluruh transaksi dilakukan melalui pihak perantara tersebut.

BEI turut menyoroti penggunaan dana hasil IPO sebesar Rp67,3 miliar untuk pengembangan gerai dan foodtruck, serta lRp44,8 miliar untuk modal kerja. Bursa meminta bukti pembayaran dan dokumentasi realisasi karena sebagian besar dokumen hanya berbentuk tautan Google Drive tanpa verifikasi publik.

Selain itu, TGUK melaporkan penurunan uang muka pembelian aset tetap dari Rp61,6 miliar per September 2024 menjadi Rp49 miliar pada akhir tahun. 

Perseroan menjelaskan penurunan tersebut disebabkan realisasi aset tetap, namun mengakui banyak transaksi tidak disertai bukti pembayaran langsung karena disebut “pengalihan pekerjaan dari PT perantara.”

Dalam periode Juli hingga November 2024, TGUK mencatat pengembalian dana (refund) sebesar Rp7,44 miliar dari sejumlah vendor seperti CV Bina Artha Bestari, PT Fahril Intra Konstruksi, dan CV Karya Bima Prasta.

Meski begitu, refund tersebut tidak tercatat langsung dalam laporan keuangan karena diklaim berkaitan dengan transaksi yang menggantikan pengeluaran sebelumnya.

Hasil telaah BEI menunjukkan sejumlah vendor memiliki alamat dan pengurus yang sama, seperti di Graha Indah 2 Pamulang Blok G.5 No.1 dan Jl. Bali Blok C.73, Pamulang, Tangerang Selatan. Nama-nama seperti Arif Mujahid, Dedi Supriyadi, dan Ahmad Sobirin tercantum berulang dalam berbagai dokumen perjanjian.

Menanggapi temuan tersebut, TGUK menyebut tidak mengetahui adanya hubungan antarvendor, meskipun kesamaan data teridentifikasi dalam dokumen resmi.

Dalam tanggapan tertulisnya, TGUK mengklaim telah membuka dan merenovasi 26 gerai di berbagai daerah sepanjang 2023–2024 dengan nilai investasi sekitar Rp12,35 miliar. 

Kegiatan itu disebut sebagai bagian dari ekspansi usaha menggunakan dana hasil IPO. Namun, BEI meminta bukti fisik pembukaan gerai, dokumen BAST, serta bukti pembayaran untuk memastikan realisasi proyek tersebut.

Baca Juga: Bursa Cabut Suspensi 4 Saham, Salah Satunya Emiten Haji Isam

BEI menilai perusahaan perlu memperjelas struktur hubungan dengan vendor dan memastikan seluruh transaksi didukung dokumen yang sah. Pengawasan ketat dilakukan menyusul adanya transaksi melalui perantara dengan banyak vendor baru yang berafiliasi alamat serupa.

TGUK, yang berkantor di Serpong, Tangerang Selatan, menyatakan siap memenuhi permintaan tambahan dokumen dari BEI dan berkomitmen memperbaiki sistem pelaporan keuangan agar lebih transparan.

Sebagai informasi, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk merupakan emiten ritel yang bergerak di sektor pengelolaan gerai dan foodtruck. 

Perusahaan ini resmi tercatat di BEI pada 2023 dan sejak itu beberapa kali mendapat permintaan klarifikasi dari bursa terkait laporan keuangan serta penggunaan dana hasil penawaran umum.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: